Jumat, 07 Agustus 2020

Komunikasi Data

Secara umum Komunikasi Data adalah suatu proses pengiriman serta penerimaan data atau informasi yang berasal dari dua atau lebih device (perangkat) seperti contohnya komputer, laptop atau printer dan beberapa alat komunikasi lain. Komunikasi sendiri diambil dari bahasa Inggris yakni communication, sedangkan secara etimologi berasal dari bahasa Latin yakni Communis dengan arti berbagi atau milik bersama. Bisa diartikan jika definisi komunikasi adalah proses pembangunan saling pengertian serta menciptakan dan memakai informasi supaya bisa terhubung antara satu dengan yang lainnya. Secara bahasa, Informasi mempunyai arti data yang memiliki makna.

Sedangkan data diambil dari kata datum yang berarti materi atau kumpulan fakta yang digunakan untuk kebutuhan sebuah analisa. Komunikasi merupakan pertukaran data di antara dua perangkat lewat media transmisi tertentu seperti contohnya kabel. Untuk data yang memakai komputer pengiriman data menggunakan sistem transmisi elektronik yang sering disebut dengan nama komunikasi data. Sementara data adalah informasi yang disajikan oleh isyarat angka biner 0 dan 1.

A. Macam Jenis Komunikasi Data

Komunikasi Data sendiri dibedakan menjadi dua jenis yakni terestrial dan juga satelit.

1. Jenis Komunikasi Data Terestrial

Jenis komunikasi data yang pertama adalah komunikasi data terestrial yang memakai media kabel sebagai akses sehingga biaya yang diperlukan untuk pembangunan infrastruktur juga lumayan tinggi.

2. Jenis Komunikasi Data Satelit

Jenis komunikasi data yan kedua adalah komunikasi data satelit yang memakai satelit sebagai aksesnya. Cakupan wilayah aksses satelit ini jauh lebih luas dan bisa menjangkau lokasi lokasi yang tidak memungkinkan untuk dibanun infrastruktur terestrial, akan tetapi supaya proses komunikasi bisa berlangsung bisa dikatakan cukup lama.

B. Model Komponen Komunikasi Data

Komunikasi Data terdiri dari beberapa komponen seperti sumber atau source, pengirim atau transmitter, sistem transmisi, penerima atau reciever dan tujuan atau destination.

Contoh Gambar Blok Diagram Model Komunikasi Data Sederhana

1. Sumber (Source)

Sumber atau source merupakan komponen yang membangkitkan data atau informasi yang nantinya akan ditransmisikan bisa berbentuk alat input di komputer. Alat ini bisa mengubah informasi audio atau suara, video atau teks menjadi satuan data untuk diproses di sistem komputer seperti contohnya telepon dan komputer.

2. Pengirim (Transmitter)

Pengirim atau transmitter merupakan alat yang berguna untuk memproses data yang berasal dari sumber atau source dan nantinya akan disalurkan menuju ke sistem transmisi. Untuk bentuk fisiknya bisa berupa komputer personal yang bisa mengolah semua pesawat telepon untuk berkomunikasi dengan informasi berbentuk audio atau suara, contoh lainnya yaitu modem memiliki fungsi menyalurkan satu digital bit stream dari sebuah alat yang sudah dipersiapkan.

3. Sistem Transmisi

Sistem transmisi merupakan jalur penghubung antara sistem sumber dengan sistem tujuan media yang dipakai, sebagai contoh yaitu kabel dan juga gelombang elektro magnetik. Berupa jalur Single transmission line (transmisi tunggal) atau Complex network (jalur kompleks).
Jalur transmisi tunggal yaitu antara perangkat penerima dan pengirim satu jenis media dalam satu segmen jaringan. Sedangkan jalur kompleks yaitu perangkat penerima dan pengirim dihubungkan oleh satu sistem.

4. Penerima (Receiver)

Penerima atau receiver merupakan alat yang berguna untuk menerima sinyal dari sistem transmisi dan nantinya akan diproses untuk dijadikan sebuah informasi. Salah satu contoh yaitu modem yang difungsikan sebagai pesawat penerima yang nantinya akan menerima sinyal analog dari jaringan transmisi yang kemudian mengubahnya menjadi aliran bit digital supaya dapat diterjemahkan dan dibaca oleh komputer.

5. Tujuan (Destination)

Tujuan atau destination merupakan salah satu komponen yang menerima informasi yang sudah dikirimkan oleh Receiver atau penerima kemudian diubah menjadi informasi yang sama ketika akan dikirimkan.

C. Karakteristik Dasar Komunikasi Data

Efektivitas dari sistem Komunikasi Data akan tergantung dari empat karakteristik yang mendasar yakni peniriman, akurasi, ketepatan waktu dan jitter.

  1. Pengiriman: Sistem nantinya harus memberikan data ke tujuannya yang selanjutnya data harus diterima perangkat yang dimaksud atau pemakai dan hanya oleh perangkat atau pemakai.
  2. Akurasi: Sistem nantinya harus memberikan data yang akurat dan data yang sudah diubah dalam transmisi akan meninggalkan sumber. Sedangkan untuk data yang tidak dikoreksi tidak bisa dipakai.
  3. Ketepatan waktu atau tepat waktu: Sistem harus mengirimkan data di waktu yang tepat, jika terlambat dikirim, maka data tidak akan bisa digunakan. Pada kasus video dan juga audio, pengiriman waktu yang tepat berarti memberikan data seperti yang diproduksi atau seperti aslinya dimana dalam urutan yang sama saat dibuat serta tanpa penundaan yang signifikan atau biasa disebut dengan peniriman transmisi real time.
  4. Jitter: Mengacu pada variasi waktu kedatangan paket yakni keterlambatan yang tidak merata pada pengiriman paket audio atau video. Contohnya paket video yang dikirimkan setiap 3D ms, jika dari beberapa paket datang dengan delay 3D ms dan yang lain dengan delay 4D ms, maka akan menghasilkan kualitas yang tidak merata pada video tersebut.

D. Fungsi dan Tujuan Komunikasi Data

Ada beberapa fungsi dan tujuan komunikasi data yang tentunya bisa membantu aktivitas manusia, beberapa diantaranya adalah:

  1. Lebih efisien untuk mengirimkan data dengan jumlah yang besar tanpa adanya kesalahan dan juga lebih ekonomis.
  2. Memungkinkan penggunaan sistem komputer serta peralatan pendukungnya dari jauh atau remote computer use.
  3. Mendukung manajemen pada masalah kontrol sebab memungkinkan pemakaian sistem komputer bisa terpusat atau tersebar.
  4. Memungkinkan seseorang dan juga bisnis punya lokasi geografi berlainan tetap bisa saling berkomunikasi.
  5. Kemungkinan pengelolaan data dan pengaturan data yang ada pada berbagai sistem komputer bisa terjadi.
  6. Untuk memperoleh data secara langsung dari sumbernya atau bisa memperoleh data basis ketika data tersebut sedang dibuat atau secara online.
  7. Untuk mengurangi waktu pengolahan data atau dengan kata lain lebih hemat waktu.
  8. Untuk mempercepat penyebaran informasi.

E. Sistem Komunikasi Data

1. Point to Point Communications

Point to Point Communications atau Titik ke titik adalah sistem komunikasi data yang Informasi dari sumber hanya ditujukan kepada satu point penerima saja. Beberapa contoh yaitu: Fax, Telepon dan Telegram.

2. Multi Communications

Multi Communications atau Titik ke beberapa penerima adalah sistem Komunikasi Data yang informasi dari sumber ditujukan kepada beberapa point penerima saja. Salah satu contoh yaitu: Jaringan dengan Switch.

3. Broadcasting communications

Broadcasting communications atau komunikasi data menyebar yaitu informasi yang diberikan sumber dapat diterima oleh semua point yang terhubung tanpa terkecuali. Contoh: Radio Broadcast, Televisi dan Broadcast.

Selasa, 04 Agustus 2020

Pengertian Tentang Simplex, Half Duplex dan Full Duplex

1. Simplex

Simplex adalah salah satu bentuk komunikasi antara dua belah pihak, di mana sinyal-sinyal dikirim secara satu arah. Metode transmisi ini berbeda dengan metode full-duplex yang mampu mengirim sinyal dan menerima secara sekaligus dalam satu waktu, atau half-duplex yang mampu mengirim sinyal dan menerima sinyal meski tidak dalam satu waktu. Transmisi secara simplex terjadi di dalam beberapa teknologi komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio.

2. Half Duplex

Half-duplex merupakan sebuah mode komunikasi di mana data dapat ditransmisikan atau diterima secara dua arah tapi tidak dapat secara bersama-sama. Contoh paling sederhana adalah walkie-talkie, di mana dua penggunanya harus menekan sebuah tombol untuk berbicara dan melepaskan tombol tersebut untuk mendengar. Ketika dua orang menggunakan walkie-talkie untuk berkomunikasi pada satu waktu tertentu, hanya salah satu di antara mereka yang dapat berbicara sementara pihak lainnya mendengar. Jika kedua-duanya mencoba untuk berbicara secara serentak, kondisi “collision” (tabrakan) pun terjadi dan kedua pengguna walkie-talkie tersebut tidak dapat saling mendengarkan apa yang keduanya kirimkan. Contoh lain adalah Hub.

3. Full Duplex

Dalam komunikasi full-duplex, dua pihak yang saling berkomunikasi akan mengirimkan informasi dan menerima informasi dalam waktu yang sama, dan umumnya membutuhkan dua jalur komunikasi.

Komunikasi full-duplex juga dapat diraih dengan menggunakan teknik multiplexing, di mana sinyal yang berjalan dengan arah yang berbeda akan diletakkan pada slot waktu (time slot) yang berbeda. Kelemahan teknik ini adalah bahwa teknik ini memotong kecepatan transmisi yang mungkin menjadi setengahnya. Contoh nya adalah switch.

Selasa, 19 November 2019

Tutorial Cara Melakukan Redirect, Blokir Website, Blokir File dan Membuat Scheduler di MikroTik

-     Dalam pembahasan ini kita akan menekankan bagaimana cara melakukan pemblokiran website menggunakan router os mikrotik Contoh kasus, kita akan memblokir akses internet dari client ke www.linux.or.id

-     Aktifkan Web Proxy
-     Pertama, aktifkan terlebih dulu service dari web-proxy pada MikroTik dengan pengaturan pad menu IP -> Web Proxy.


-     Centang pilihan Enable, dan tentukan pada port berapa proxy bekerja. By default web-proxy akan bekerja pada port 8080.



-     Sampai langkah ini, web-proxy pada Router Mikrotik sudah aktif sebagai Regular HTTP Proxy. Dengan kata lain jika PC Client ingin menggunakan service proxy ini, maka harus disetting secara manual pada web browser masing-masing client dengan menunjuk ip-mikrotik port 8080.
-     Agar tidak perlu setting web-browser client satu per satu, ubah web-proxy Mikrotik agar berfungsi sebagai Transparent Proxy. Implementasinya, gunakan fitur NAT untuk membelokan semua traffic browsing HTTP (tcp 80) yang berasal dari client ke fitur internal web-proxy yang sudah diaktifkan sebelumnya.
-     Untuk membuatnya masuk pada menu IP->Firewall->NAT->Klik "+".


-     Selanjutnya, karena semua traffic HTTP dari client sudah masuk ke web-proxy, maka bisa dilakukan manajemen. Salah satunya adalah melakukan blocking akses client ke website tertentu.
-     Block Website
-     Untuk melakukan block akses client ke website tertentu dapat dilakukan pada menu Webproxy -> Access


-     Tambahkan rule web-proxy access baru. Dalam contoh ini, client tidak diperbolehkan akses ke www.linux.or.id.com


-     Definisikan website yang akan diblock pada parameter dst-host dengan action=deny.
-     Jika  diperhatikan, penulisan dst-host tidak menggunakan alamat website lengkap akan tetapi menggunakan tanda bintang (*) di depan dan belakang nama/alamat website. Tanda * dimaksudkan sebagai wildcard untuk menggantikan semua karakter. Dengan ditambahkan wildcard, traffic client yang menuju ke website yang URL-nya terdapat kata linux.or.id, akan diblock.

-     Coba browsing ke alamat www.linux.or.id.com , maka secara otomatis Web-Proxy MikroTik akan melakukan pemblokiran terhadap website tersebut dan menampilkan pesan error pada browser client.


-     Block & Redirect Website

-     Kita juga bisa memodifikasi rule-nya dengan me-redirect ke situs lain. Misalnya ketika ada Client yang mengakses www.mikrotik.com maka akan langsung dialihkan (redirect) ke www.detik.com


-     Block File extention
-     Selain bisa melakukan blocking berdasarkan nama domain/URL , web-proxy Mikrotik juga dapat melakukan pemblokiran berdasarkan extention file yang ada pada sebuah halaman web.

-     Kemampuan ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan blocking traffic client yang akan melakukan download untuk extention file tertentu, misal .iso, .exe, .zip, mp3, dan mp4 dsb.






-     Maka Seperti blocking web tadi seperti gambar diatas



-     Jika blocking URL didefinisikan pada parameter dst-host, pemblokiran file extention dapat didefinisikan pada parameter Path dengan action=deny. Gunakan wildcard (*) untuk menggantikan semua karakter di depan dan belakang file extention.


      Sama halnya dengan Firewall Filter, NAT, Simple Queue, dsb, rule web-proxy access akan dibaca secara berurutan mulai dari rule no. 0.


-     Disamping fungsi filtering, web-proxy juga dapat digunakan untuk penyimpanan object cache. Content pada sebuah website akan disimpan dan diberikan kembali ke client jika ada yang melakukan akses pada object/content yang sama, sehingga tidak perlu langsung mengambil dari internet dan menggunakan bandwidth.

-     Penjadwalan Internet (Scheduler). Buka IPFirewallFilter Rules, kemudian klik tanda tambah. Ikuti langkahnya, disini pengaturan untuk mematikan internet dari jam 14:00-15:00.





-     Dan disini kita klik "Apply" dan "OK"

-     Jika tidak jelas, kalian bisa menonton video saya berikut ini:




Jumat, 15 November 2019

Tutorial Cara Konfigurasi Web Server di Debian 8 (VMware)

Pada kesempatan kali ini, saya akan melanjutkan artikel konfigurasi DNS, yaitu konfigurasi Web Server, berikut ini langkah-langkahnya;

1. Install paket Web Server dengan perintah "apt-get install apache2 php5 -y".


2. Masuk ke folder sites available dengan perintah "cd /etc/apache2/sites-available/", lalu copy web default menjadi web yang akan kita buat dengan perintah "cp 000-default.conf aldi.conf". Setelah itu, edit file web yang telah kita buat dengan perintah "nano aldi.conf", dan ubah webmaster@localhost menjadi email kita dan DocumentRoot menjadi folder web.


3. Setelah itu, kita disable web default dengan perintah "a2dissite 000-default.conf" dan enable web yang kita buat dengan perintah "a2ensite aldi.conf".


4. Lalu masuk ke direktori subdomain dengan perintah "cd /var/www/", dan kita buat folder web yang kita buat dengan perintah "mkdir aldi", lalu kita masuk ke folder tersebut dengan perintah "cd aldi/".


5. Lalu kita buat file html nya dengan perintah "nano index.html", lalu ikuti seperti di gambar ini.


6. Setelah itu, kita restart hasil konfigurasi Web Server kita dengan perintah "/etc/init.d/apache2 restart", jika ok artinya konfigurasi Web Server kita berhasil, sekarang saatnya kita uji coba dengan browser yang ada di Debian 8, kita ketik nama domain atau IP Address kita (Contoh: aldi.com atau 172.5.15.20). Jika yang muncul seperti di gambar, maka konfigurasi Web Server kita sudah sukses!


Selesai!

Tutorial Cara Konfigurasi DHCP Server di Debian 8 (VMware)

Artikel ini adalah lanjutan dari artikel "Konfigurasi IP Address". Pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan cara settting DHCP Server pada Debian 8, berikut langkah-langkahmya;

1. Masukkan DVD 2 Debian 8.



2. Ketik perintah "apt-cdrom add" untuk mengscan DVD 2 Debian 8.



3. Ketik perintah "apt-get update" untuk mengupdate DVD 2 Debian 8.



4. Ketik perintah "apt-get install isc-dhcp-server" untuk menginstal paket DHCP Server yang ada di DVD 2 ke Debian 8 kita.



5. Jika sudah, ketik perintah "nano /etc/dhcp/dhcpd.conf" untuk mengkonfigurasi DHCP Server, setelah itu kalian scroll kebawah dan cari kalimat seperti yang saya tandain di gambar. Hapus tanda "#" dari subnet hingga } .



6. Lalu kalian ubah IP nya menjadi IP yang kalian buat di artikel sebelumnya dan untuk domain-name bisa menggunakan sesuai kalian.



7. Ketik perintah "nano /etc/default/isc-dhcp-server" dan kalian cari kata "INTERFACES=" kalian isi sesuai dengan eth yang sudah kita berikan sewaktu kita mengkonfigurasi IP Address, yaitu eth0.



8. Lalu kalian ketik perintah "/etc/init.d/isc-dhcp-server restart" untuk merestart konfigurasi DHCP Server kita. Jika sudah ok berarti settingan DHCP Server kita berhasil!



Selesai!

Tutorial Cara Konfigurasi DNS di Debian 8 (VMware)

Kali ini, saya akan melanjutkan artikel DHCP Server, yaitu mengkonfigurasi DNS pada Debian 8 di VMware, berikut langkah-langkahnya:

1. Masukan DVD 1 Debian 8.


2. Ketik perintah "apt-get install bind9 -y" untuk menginstal paket DNS di Debian.


3. Masuk ke direktori bind dengan perintah "cd /etc/bind" lalu kalian copy db.127 menjadi db.172 (sesuaikan dengan oktat pertama IP kalian) dengan perintah "cp db.127 db.172", lalu masuk ke file db.172 dengan perintah "nano db.172". Ubah semua kata localhost menjadi aldi.com (sesuai nama domain server kalian).



4. Lalu kalian ubah pada bagian 1.0.0 menjadi 3 oktet akhir IP kalian (contoh 172.30.15.20, maka yang di ambil 20.15.30), lalu tambahkan subdomain www untuk Web Server.


5. Setelah itu, kalian copy db.local menjadi db.aldi.com (sesuaikan dengan nama domain kalian) dengan perintah "cp db.local db.aldi.com", lalu masuk ke file db.aldi.com dengan perintah "nano db.aldi.com". Ubah semua kata localhost menjadi aldi.com (sesuai nama domain server kalian).


6. Lalu kalian ubah pada bagian 127.0.0.1 menjadi IP kalian, lalu ubah tanda "@" pada kolom ketiga menjadi "www" untuk subdomain dan tanda "AAAA" pada kolom ketiga menjadi "A" lalu ubah : : 1 menjadi IP kalian.


7. Lalu kita edit file zone dengan perintah "nano named.conf.default-zones" tambahkan konfigurasi pada baris paling bawah. Zone pertama untuk nama domain dan zone kedua untuk IP Address.


8. Setelah itu, kita edit file resolve dengan perintah "nano /etc/resolv.conf" masukan search (nama domain) dan nameserver (IP Address).


9. Lalu kita restart hasil konfigurasi kita tadi dengan perintah "/etc/init.d/bind9 restart".


10. Sekarang kita cek domain dengan perintah "nslookup aldi.com" dan cek IP dengan perintah "nslookup 172.5.15.20". Jika muncul seperti gambar, konfigurasi DNS kita berhasil!


Selesai!

Tutorial Cara Konfigurasi IP Address di Debian 8 (VMware)

Pada artikel kali ini, saya akan memberikan cara setting IP Address pada Debian 8, berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Login ke Debian 8.


2. Ubah pengaturan jaringan pada Debian 8 dari "NAT" menjadi "Host-only" lalu connected.



3. Buka terminal pada Debian 8.


4. Masuk ke Super User dengan perintah "su" atau "superuser" untuk mendapat akses root.


5. Ketik "ifconfig" untuk melihat settingan default IP Address kalian, dan yang saya lingkarin adalah IP default.


6. Ketik "nano /etc/network/interfaces" lalu kita akan masuk ke file settingan IP. Pada step ini, kita hanya perlu mengubah menjadi static dan menambahkan seperti yang saya lingkarin (untuk bagian IP bisa kalian ubah sesuai kalian).


7. Ketik "service networking restart" untuk me-restart konfigurasi IP kita (untuk memastikan benar-benar berhasil, restart 2x).


8. Ketik "ifconfig" untuk melihat settingan IP kita, dan kita berhasil mengubah dari IP default menjadi IP yang kita buat seperti yang saya lingkarin.


9. Sekarang kita tes ping ke IP yang kita buat tadi, jika tampilannya "ttl=" seperti di gambar ini, kita sudah berhasil mengkonfigurasi IP Address pada Debian 8.


Selesai!