- Dalam pembahasan ini kita akan menekankan bagaimana cara melakukan pemblokiran website menggunakan router os mikrotik Contoh kasus, kita akan memblokir akses internet dari client ke www.linux.or.id
- Aktifkan Web Proxy
- Pertama, aktifkan terlebih dulu service dari web-proxy pada MikroTik dengan pengaturan pad menu IP -> Web Proxy.
- Centang pilihan Enable, dan tentukan pada port berapa proxy bekerja. By default web-proxy akan bekerja pada port 8080.
- Sampai langkah ini, web-proxy pada Router Mikrotik sudah aktif sebagai Regular HTTP Proxy. Dengan kata lain jika PC Client ingin menggunakan service proxy ini, maka harus disetting secara manual pada web browser masing-masing client dengan menunjuk ip-mikrotik port 8080.
- Agar tidak perlu setting web-browser client satu per satu, ubah web-proxy Mikrotik agar berfungsi sebagai Transparent Proxy. Implementasinya, gunakan fitur NAT untuk membelokan semua traffic browsing HTTP (tcp 80) yang berasal dari client ke fitur internal web-proxy yang sudah diaktifkan sebelumnya.
- Untuk membuatnya masuk pada menu IP->Firewall->NAT->Klik "+".
- Selanjutnya, karena semua traffic HTTP dari client sudah masuk ke web-proxy, maka bisa dilakukan manajemen. Salah satunya adalah melakukan blocking akses client ke website tertentu.
- Block Website
- Untuk melakukan block akses client ke website tertentu dapat dilakukan pada menu Webproxy -> Access
- Tambahkan rule web-proxy access baru. Dalam contoh ini, client tidak diperbolehkan akses ke www.linux.or.id.com
- Definisikan website yang akan diblock pada parameter dst-host dengan action=deny.
- Jika diperhatikan, penulisan dst-host tidak menggunakan alamat website lengkap akan tetapi menggunakan tanda bintang (*) di depan dan belakang nama/alamat website. Tanda * dimaksudkan sebagai wildcard untuk menggantikan semua karakter. Dengan ditambahkan wildcard, traffic client yang menuju ke website yang URL-nya terdapat kata linux.or.id, akan diblock.
- Coba browsing ke alamat www.linux.or.id.com , maka secara otomatis Web-Proxy MikroTik akan melakukan pemblokiran terhadap website tersebut dan menampilkan pesan error pada browser client.
- Block & Redirect Website
- Kita juga bisa memodifikasi rule-nya dengan me-redirect ke situs lain. Misalnya ketika ada Client yang mengakses www.mikrotik.com maka akan langsung dialihkan (redirect) ke www.detik.com
- Block File extention
- Selain bisa melakukan blocking berdasarkan nama domain/URL , web-proxy Mikrotik juga dapat melakukan pemblokiran berdasarkan extention file yang ada pada sebuah halaman web.
- Kemampuan ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan blocking traffic client yang akan melakukan download untuk extention file tertentu, misal .iso, .exe, .zip, mp3, dan mp4 dsb.
- Maka Seperti blocking web tadi seperti gambar diatas
- Jika blocking URL didefinisikan pada parameter dst-host, pemblokiran file extention dapat didefinisikan pada parameter Path dengan action=deny. Gunakan wildcard (*) untuk menggantikan semua karakter di depan dan belakang file extention.
Sama halnya dengan Firewall Filter, NAT, Simple Queue, dsb, rule web-proxy access akan dibaca secara berurutan mulai dari rule no. 0.
- Disamping fungsi filtering, web-proxy juga dapat digunakan untuk penyimpanan object cache. Content pada sebuah website akan disimpan dan diberikan kembali ke client jika ada yang melakukan akses pada object/content yang sama, sehingga tidak perlu langsung mengambil dari internet dan menggunakan bandwidth.
- Penjadwalan Internet (Scheduler). Buka IP, Firewall, Filter Rules, kemudian klik tanda tambah. Ikuti langkahnya, disini pengaturan untuk mematikan internet dari jam 14:00-15:00.
- Dan disini kita klik "Apply" dan "OK"
- Jika tidak jelas, kalian bisa menonton video saya berikut ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar