Senin, 14 Oktober 2019

Teknologi Jaringan WAN BAB 2

1. Jaringan Nirkabel;


Adalah bidang disiplin yang berkaitan dengan komunikasi antar sistem komputer tanpa menggunakan kabel. Jaringan nirkabel ini sering dipakai untuk jaringan komputer baik pada jarak yang dekat (beberapa meter, memakai alat/pemancar bluetooth) maupun pada jarak jauh (lewat satelit). Bidang ini erat hubungannya dengan bidang telekomunikasiteknologi informasi, dan teknik komputer. Jenis jaringan yang populer dalam kategori jaringan nirkabel ini meliputi: Jaringan kawasan lokal nirkabel (wireless LAN/WLAN), dan Wi-Fi.


Wireless Network
Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem yang lain dengan menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang radiogelombang mikro, maupun cahaya infra merah.

2. Gelombang Radio;

Adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dari gelombang osilator (gelombang pembawa) dimodulasi dengan gelombang audio (ditumpangkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF; "radio frequency") pada suatu spektrum elektromagnetik, dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.
Gelombang Suara
Frekuensi Gelombang radio merambat pada frekuensi 100,000 Hz sampai 100,000,000,000 Hz, , yang dipergunakan sebagai alat komunikasi. Gelombang ini digunakan sebagai pembawa informasi dari satu tempat ke tempat lain. Karena sifatnya yang mudah dipantulkan oleh lapisan ionosfer bumi, maka gelombang radio dapat mencapai tempat - tempat di bumi yang jaraknya sangat jauh dari pemancar radio. Informasi yang berupa suara dibawa oleh gelombang radio sebagai perubahan amplitudo yang disebut modulasi amplitudo, maupun sebagai perubahan frekuensi yang disebut modulasi frekuensi.

Jenis Gelombang Radio :

1. Gelombang panjang (long wave): gelombang jenis ini memiliki signal yang panjang sehingga mampu menjangkau range area yang sangat luas. Kerugian dari gelombang ini adalah memerlukan daya listrik yang sangat besar sehingga mahal dalam operasionalnya, Karena jenis gelombangnya panjang dan lebar menyebabkan rentan terhadap gangguan (noise).

2.Gelombang pendek (short wave): gelombang yang menggunakan udara sebagai mediator. Jenis gelombang ini adalah SW (short wave), Keuntungan dari gelombang ini adalah Mampu menjangkau wilayah (coverage area) yang luas Banyak digunakan oleh pemancar internasional atau antar benua, Kerugian dari gelombang ini adalah Banyak noise-nya khususnya dari matahari, cuaca, udara, halilintar dsb, Suara manusia dapat didengar dengan baik tetapi pengguanaan sound effect kehilangan mutu kulitasnya (kabur).

3.Gelombang medium (medium wave)gelombang yang menggunakan permukaan bumi sebagai mediator. Secara umum kebanyakan gelombang yang dipakai oleh stasiun radio. Jenis yang dipakai oleh gelombang ini adalam AM (amplitudo modulation) dan FM (frequency modulation) Keuntungan dari gelombang ini adalah Permukaan bumi kurang dipengaruhi cuaca sehingga tidak terjadi noise Mutu penyiaran lebih bagus dalam kualitas suara dan sound effect. Kerugian dari gelombang ini adalah Tanah menyerap gelombang lebih cepat daripada udara yang menyebabkan jarak jangkauan siaran lebih sempit sehingga memerlukan booster, Tanah di Indonesia mengandung besi yang cepat menyerap gelombang sehingga merupakan penghantar yang buruk

Pemancaran Gelombang Radio:
Gelombang radio melalui kabel Merupakan cara mudah dalam memindahkan suara melalui radio, tetapi juga paling mahal. Prinsip pemancaran gelombang seperti ini umumnya digudakan di dalam gedung atau yang lebih dikenal sebagai in house radio (contoh kampus-kampus di Amerika atau inhouse radio di Matahari departement store) Keuntungannya dari gelombang ini adalah suara amat bagus, tidak ada gangguan Kerugian dari gelombang ini adalah membutuhkan biaya yang banyak karena diperlukan ribuan kabel.
Gelombang radio melalui udara Pemancaran dengan cara ini biasanya menggunakan gelombang pendek. Mekanisme kerjanya adalah melemparkan gelombang suara dengan sudut tertentu ke langit-langit angkasa. Suara dalam bentuk gelombang itu selanjutnya dipantulkan dengan sudut yang sama ke permukaan bumI
Radio Steaming / Radio Online Radio Online adalah yang di pancarkan dengan menggunakan teknologi berbasis digital, yang di kirimkan melalui Media media pengirim data seperti Satelite dan jaringan kabel.Suara dan Musik dari station radio akan di konversi menjadi bilangan biner, yang membentuk kode-kode yang nantinya kode tersebut bisa di konversi kembali ke dalam bentuk suara yang bisa kita dengar.

3. Polarisasi (Gelombang);
Adalah properti yang berlaku untuk gelombang transversal yang menentukan orientasi geometri dari osilasi.
Polarisasi
Dalam gelombang transversal, arah rambat/osilasi tegak lurus terhadap arah gerak gelombang. Contoh sederhana gelombang transversal terpolarisasi adalah getaran yang bergerak di sepanjang tali yang tegang (lihat gambar); contoh lainnya dalam alat musik seperti senar gitar. Bergantung pada bagaimana senar dipetik, getarannya bisa dalam arah vertikal, horizontal, atau pada sudut berapapun - yang tegak lurus terhadap tali. Sebaliknya, dalam gelombang longitudinal, seperti gelombang bunyi dalam cairan atau gas, perpindahan partikel dalam osilasi selalu dalam arah propagasi, sehingga gelombang ini tidak menunjukkan polarisasi. Gelombang transversal yang menunjukkan polarisasi termasuk padagelombang elektromagnetikseperti gelombang cahaya dan radio, gelombang gravitasi, dan gelombang suara transversal dalam benda padat. Dalam beberapa jenis gelombang transversal, perpindahan gelombang terbatas pada satu arah tunggal, sehingga tidak memungkinkan adanya polarisasi; misalnya, dalam gelombang permukaan dalam cairan (gelombang gravitasi), perpindahan gelombang partikel selalu dalam bidang vertikal.
Gelombang elektromagnetik seperti cahaya terdiri dari medan listrik berosilasi dan medan magnet yang selalu tegak lurus. Di sini, "Polarisasi" gelombang elektromagnetik mengacu pada arah medan listrik. Dalam polarisasi linier, bidang berosilasi dalam satu arah. Dalam polarisasi melingkar atau elips, bidang berputar secara konstan dalam pesawat saat gelombang bergerak. Rotasi dapat memiliki dua kemungkinan arah; bidang berputar dalam arti tangan kanan sehubungan dengan arah rambat gelombang disebut polarisasi lingkaran kanan, dan bidang berputar dalam arti tangan kiri disebut polarisasi lingkaran kiri.
Cahaya atau radiasi elektromagnetik lainnya dari banyak sumber, seperti matahari, api, dan lampu pijar, terdiri atas berbagai gelombang pendek dengan campuran polarisasi yang sama; hal ini disebut cahaya yang tidak terpolarisasi. Cahaya terpolarisasi dapat diproduksi dengan melewatkan cahaya yang tidak terpolarisasi melalui polarisator, yang memungkinkan gelombang hanya satu polarisasi untuk melewatinya. Bahan optik yang paling umum (seperti kaca) bersifat isotropik dan tidak mempengaruhi polarisasi cahaya yang melewatinya; namun, beberapa bahan - material yang menunjukkan birefringence, dikroisme, atau gerak optik - dapat mengubah polarisasi cahaya. Beberapa di antaranya digunakan untuk membuat filter polarisasi. Cahaya juga sebagian terpolarisasi ketika memantul dari permukaan.
Menurut ilmu mekanika kuantum, gelombang elektromagnetik juga dapat dilihat sebagai aliran partikel yang disebut foton. Jika dilihat dengan cara ini, polarisasi gelombang elektromagnetik ditentukan oleh sifat mekanis kuantum dari foton yang disebut spin. Sebuah foton memiliki satu dari dua kemungkinan putaran: foton dapat berputar dalam kaidah tangan kanan atau kiri mengenai arah rambatnya. Gelombang elektromagnetik terpolarisasi melingkar terdiri atas foton dengan hanya satu jenis putaran, baik tangan kanan atau kiri. Gelombang terpolarisasi linier terdiri atas foton yang berada dalam superposisi keadaan terpolarisasi sirkuler kanan dan kiri, dengan amplitudo dan fase yang sama disinkronkan untuk memberikan osilasi dalam pesawat.
Polarisasi adalah parameter penting dalam bidang ilmu yang berurusan dengan gelombang transversal, seperti optik, seismologi, radio, dan gelombang mikro. Khususnya teknologi yang terdampak seperti laser, telekomunikasi nirkabel dan serat optik, seradar.

4. Spektrum Elektromagnetik;

Adalah rentang semua radiasi elektromagnetik yang mungkin. Spektrum elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombangfrekuensi, atau tenaga per foton. Spektrum ini secara langsung berkaitan (lihat juga tabel dan awalan SI):
1.Panjang gelombang dikalikan dengan frekuensi, hasilnya kecepatan cahaya: 300 Mm/s, yaitu 300 MmHz.
2.Energi dari foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1μeV/GHz.
3.Panjang gelombang dikalikan dengan energi per foton adalah 1.24 μeVm.



SPEKTRUM ELEKTROMAGNETIK
Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah yang terentang dari sinar gamma gelombang, pendek berenergi tinggi,sampai pada gelombang mikro dan gelombang radio dengan panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini sebenarnya tidak begitu tegas dan tumbuh dari penggunaan praktis yang secara historis berasal dari berbagai macam metode deteksi. Biasanya dalam mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam elektronvolt untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang gelombang untuk energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah (λ ≥ 0,5 mm). Istilah "spektrum optik" juga masih digunakan secara luas dalam merujuk spektrum elektromagnetik, walaupun sebenarnya hanya mencakup sebagian rentang panjang gelombang saja (320 - 700 nm).

5. Bandwidth;
Bandwidth adalah suatu nilai konsumsi transfer data yang dihitung dalam bit/detik atau yang biasanya disebut dengan bit per second (bps), antara server dan client dalam waktu tertentu. Atau definisi bandwidth yaitu luas atau lebar cakupan frekuensi yang dipakai oleh sinyal dalam medium transmisi. Jadi dapat disimpulkan bandwidth yaitu kapasitas maksimum dari suatu jalur komunikasi yang dipakai untuk mentransfer data dalam hitungan detik. Fungsi bandwidth adalah untuk menghitung transaksi data.
Bandwidth komputer dalam jaringan komputer, bandwidth ini sering dipakai sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate, ialah jumlah data yang bisa dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (biasanya dalam hitungan detik). Bandwitdh pada jaringan komputer ini umumnya diukur dalam bits per second (bps).
BANDWIDTH
Jika kita menggunakan koneksi LAN (Local Area Network) 100 mbps, berarti idealnya dapat melakukan transaksi data maksimalnya sebesar 100 mega bit per second (mbps). Lalu jika suatu modem yang dapat bekerja pada 57,600 bps memiliki Bandwidth 2 kali lebih besar dari pada modem yang bekerja pada 28,800 bps, jika koneksi komputer ke jaringan komputer memiliki Bandwidth yang besar atau tinggi dapat memungkinkan pengiriman data yang besar juga misalnya seperti pengiriman gambar dalam video presentation atau bahkan dapat mengirim video.

6. Frekuensi dan Kanal;

Frekuensi (f) dari sebuah gelombang adalah banyaknya siklus dari sebuah gelombang sinus yang terjadi dalam satu detik. Seperti gelombang radio, frekuensi dapat diartikan sebagai banyaknya siklus dari sebuah gelombang yang melewati pada satu titik yang diberikan dalam satu detik. Sebagai contoh gambar 1 menunjukkan 2 buah siklus terjadi dalam satu detik, karena itu, gelombang sinus tersebut dikatakan mempunyai 2 siklus perdetik.
Pada tahun 1967, untuk menghormati ahli ilmu fisika german Heinrich Hertzistilah Hertztelah ditunjuk untuk digunakan sebagai pengganti istilah siklus perdetik ketika mengacu pada frekuensi dari gelombang radio. Mungkin kelihatan memusingkan bahwa satu tempat dalam istilah siklus digunakan untuk mengganti alternative positif dan negative dari sebuah gelombang, tetapi dalam kejadian lain istilah Hertz digunakan untuk menggantikan apa yang nampak seperti hal yang sama. Kuncinya adalah factor waktu, siklus mengacu pada manapun urutan peristiwa, sedangkan hertz mengacu pada banyaknya kejadian yang berlangsung satu detik.
Hertz disingkat Hz, seribu Hertz sama dengan  kHz, sekarang ini cakupan frekwensi yang dapat dipakai meluas dari kira-kira 15 Hz ke sekitar 300 GHZ.
FREKUENSI DAN KANAL
Kanal berdasarkan pola pengelolaan, Wireless LAN (WLAN) dapat dipagi menjadi pengelolaan terpusat dan pengelolaan tidak terkoordinasi.  Pengelolaan terpusa yaitu menenmpatkan acces point pada pusat dan mengatur jarak antar acces point. Pengelolaan terpusat sering ilakukan pada wilayah kampus,perkantoran, dan bandar udara untuk memperolesh sinyal yang maksimal dan mengurangi inferensi akibat tumpang tindih penggunaan kanal. Pengelolaan tidak terkoordinasi adalah penempatan AP tanpa pengaturan lokasi dan jarak antar AP. Pengelolaan tidak terkoordinasi biasa terdapat di lingkungan perumahan  dan karakteristik umum sinyal AP yang saling tumpang tindih.
Teknik lain yang bias digunakan untuk pengelolaan WLAN yaitu teknik kanal. Teknik ini dapat diterapkan pada pengelolaan WLAN terpusat maupun tidak terkoordinasi .
Teknik ini sebenarnya adalah teknik penempatan AP berdasarkan frekuensi dan durasi waktu. Setiap negara memberlakukan peraturan dalam penggunaan kanal ini seperti negara Eropa dan Australia memperbolehkan 1 kanal sampai 13 pada 802.11b/g. Amerika memperbolehkan 11 kanal , dan Jepang 14 kanal.
Pemberian kanal ini sebenarnya adalah upaya untuk memaksimalkan throughput, dan memperkecil interferensi.


  • Perilaku Gelombang Radio 
Ada beberapa aturan yang sangat ampuh pada saat merencanakan pertama kali untuk jaringan nirkabel:
  • Semakin panjang panjang gelombang, semakin jauh gelombang radio merambat.
  • Semakin panjang panjang gelombang, semakin mudah gelombang radio melalui atau mengitari penghalang.
  • Semakin pendek panjang gelombang, semakin banyak data yang dapat di kirim.
Aturan di atas, merupakan simplifikasi dari perilaku gelombang secara umum, mungkin akan lebih mudah di mengerti melalui contoh.
Gelombang panjang menjalar lebih jauh : 
Untuk daya pancar yang sama, gelombang dengan panjang gelombang yang lebih panjang cenderung untuk dapat menjalar lebih jauh daripada gelombang dengan panjang gelombang pendek. Effek ini kadang kala dapat terlihat di radio FM, jika di bandingkan jarak pancar pemancar FM di wilayah 88MHz dengan wilayah 108MHz. Pemancar dengan frekuensi yang lebih rendah cenderung untuk dapat mencapai jarak yang lebih jauh di bandingkan dengan pemancar dengan frekuensi yang tinggi pada daya yang sama.

 Gelombang panjang lebih mudah melewati penghalang :

Sebuah gelombang di air yang panjang gelombang-nya 5 meter tidak akan di hentikan oleh sebuah potongan kayu yang panjangnya 5 mm di air. Jika ada potongan kayu yang panjangnya 50 meter, misalnya kapal, maka potongan kayu tersebut akan terbawa oleh gelombang tersebut. Jarak sebuah gelombang dapat berjalan tergantung pada hubungan antara panjang gelombang dengan ukuran penghalang yang ada di jalur rambatan gelombang. Lebih sulit untuk menggambarkan gelombang bergerak “menembus” objek padat, tapi hal ini merupakan salah satu hal biasa di gelombang elektromagnetik. Gelombang dengan panjang gelombang yang panjang (atau frekuensi makin rendah) cenderung untuk dapat menembus objek lebih baik di bandingkan dengan yang panjang gelombang-nya pendek (frekuensi-nya lebih tinggi). Sebagai contoh, radio FM (88-108MHz) dapat menembus bangunan atau berbagai halangan dengan lebih mudah. Sementara yang gelombangnya lebih rendah, seperti, handphone GSM yang bekerja pada 900MHz atau 1800MHz, akan lebih sukar untuk menembus bangunan. Memang effek ini sebagian karena perbedaan daya pancar yang digunakan di radio FM dengan GSM, tapi juga sebagian karena pendek-nya panjang gelombang di sinyal GSM.
Panjang gelombang yang pendek dapat membawa data lebih banyak :
Semakin cepat gelombang berayun atau bergetar, semakin banyak informasi yang dapat dia bawa – setiap getaran atau ayunan dapat, contoh, digunakan untuk mengirimkan bit digital, ‘0’ atau ‘1’, ‘ya’ atau ‘tidak’. Ada sebuah prinsip yang dapat di lihat di semua jenis gelombang, dan amat sangat berguna untuk mengerti proses perambatan gelombang radio. Prinsip tersebut di kenal sebagai Prinsip Huygens, yang diambil dari nama Christiaan Huygens, seorang matematikawan, fisikawan, dan astronomer Belanda 1629 – 1695. Bayangkan jika anda menggunakan sebuah tongkat kecil dan memasukan tongkat tersebut ke sebuah kolam yang airnya tenang, kemudian menyebabkan air bergoyang bahkan mungkin berdansa. Gelombang akan meninggalkan pusat dari tongkat – tempat anda memasukan tongkat – dalam bentuk lingkaran.Jika kita perhatikan, jika ada partikel air yang bergoyang, mereka akan menyebabkan partikel tetangga-nya untuk melakukan hal yang sama dari semua pusat perubahan, maka gelombang sirkular yang baru akan di mulai. Hal ini, dalam bentuk yang sederhana, adalah prinsip Huygens.“Prinsip Huygens adalah metida analisis yang digunakan untuk masalah perambatan / propagasi gelombang di batas medan jauh (far field). Prinsip Huygens memahami bahwa setiap titik dalam gelombang berjalan adalah pusat dari perubahan yang baru dan sumber dari gelombang yang lain, dan gelombang berjalan secara umum dapat dilihat sebagai penjumlahan dari gelombang yang muncul pada media yang bergerak. Cara pandang perambatan / propagasi gelombang yang demikian sangat membantu dalam memahami berbagai fenomena gelombang lainnya, seperti difraksi” Prinsip Huygens berlaku untuk gelombang radio maupun gelombang di air, maupun suara bahkan cahaya – hanya saja panjang gelombang cahaya sangat pendek sekali untuk memungkinkan manusia melihat efek Huygens secara langsung. Prinsip ini membantu kita untuk mengerti difrasi maupun zone Fresnel, yang dibutuhkan untuk “line of sight” (LOS) maupun kenyataan bahwa kadang-kadang kita dapat mengatasi wilayah tidak “line of sight”. Mari kita melihat lebih dekat apa yang terjadi pada gelombang elektromagnetik pada saat merambat.
  • Line of Sight
Line of sight (LOS) atau dalam bahasa Indonesia : garis pandang mata adalah istilah untuk tingkat obstruksi pada jalur antara dua titik.Tingkat obstruksi dalam LOS menentukan tidak hanya visibilitas dari satu titik ke titik lain, tetapi juga kualitas penerimaan sinyal untuk transmisi nirkabel, seperti WI-FI. Clear LOS diperlukan untuk jaringan nirkabel inframerah atau LI-fI berbasis LED .Analisis garis situs sangat penting untuk perencanaan penyebaran jaringan nirkabel. Garis situs yang jelas antara dua antena sangat ideal untuk penerimaan terbaik. Namun, sinyal radio dapat menembus dan menekuk atau memantul di sekitar beberapa halangan, tidak seperti line of sight. LOS sering dikategorikan dengan singkatan terpisah untuk berbagai tingkat obstruksi. Jalur yang sepenuhnya terbuka adalah situasi yang disingkat LOS. Garis dekat situs dengan penghalang sebagian disingkat nLOS dan non-line of sight yang sepenuhnya tertutup sebagai NLOS.
Frekuensi radio menembus lebih banyak bahan daripada foto tetapi penetrasi ini tidak seragam dan tergantung pada kepadatan bahan atau memiliki lubang yang cukup besar untuk ditembus gelombang radio. Dinding kayu lebih mudah ditembus oleh radio daripada beton, misalnya, dan logam bahkan lebih mudah ditembus. Ketergantungan pada kepadatan berarti bahwa masalah LOS jelas dan bahwa jika ada penghalang, apa penghalang itu terbuat dari masalah juga.Untuk meningkatkan kinerja jaringan nirkabel, mengurangi jumlah peralatan yang diperlukan dan dengan demikian biayanya, penting untuk mempertimbangkan penghalang LOS dan materialnya dengan hati-hati, serta mengganggu jaringan dan kebisingan radio dari peralatan elektronik dan mekanik lainnya di sekitar gateaway atau antena nirkabel. 
  • Daya
Daya nirkabel atau transmisi energi nirkabel adalah transmisi energi listrik dari sumber listrik ke beban listrik tanpa konduktor buatan manusia. Transmisi nirkabel berguna dalam kasus-kasus di mana interkoneksi kabel yang nyaman, berbahaya, atau tidak mungkin. Masalah transmisi daya nirkabel berbeda dari telekomunikasi nirkabel, seperti radio. Pada yang terakhir, proporsi energi yang diterima menjadi penting hanya jika terlalu rendah untuk sinyal dibedakan dari kebisingan latar belakang (background noise). Dengan daya nirkabel, efisiensi adalah parameter yang lebih signifikan. Sebagian besar dari energi yang dikirim oleh pembangkit harus tiba di receiver atau penerima untuk membuat sistem yang ekonomis.
Bentuk yang paling umum dari transmisi daya nirkabel dilakukan dengan menggunakan induksi langsung diikuti dengan induksi magnetik resonansi. Metode lain yang sedang dipertimbangkan adalah radiasi elektromagnetik dalam bentuk gelombang mikro atau laser dan konduksi listrik melalui media alam.
                         Sumber ; https://id.wikipedia.org/wiki/Daya_nirkabel

  • Jenis-jenis Teknologi jaringan Nirkabel Outdoor dan Indoor 

Teknologi jaringan Wireless (jaringan tanpa kabel) saat ini sudah sangat banyak diaplikasikan dan kita jumpai hampir di tiap kehidupan kita. Saat ini banyak Perusahaan dan Instansi Pemerintahan yang mengaplikasikan teknologi ini menggantikan teknologi jaringan kabel yang sudah ada sebelumnya. Jaringan wireless LAN saat ini adalah yang sering banyak kita jumpai dan diaplikasikan di seluruh belahan dunia. Dan jaringan wireless indoor dan outdoor-lah yang sering kita jumpai di kehidupan kita. Namun sebelum kita bahas tentang outdoor & indoor wireless LAN yang ada, mari kita bahas dahulu standar yang dipakai dalam IEEE 802.11x, dimana x adalah sub standar yang terdiri dari :
  • 802.11 - 2,4GHz - 2Mbps
  • 802.11a - 5GHz - 54Mbps
  • 802.11a 2X - 5GHz - 108Mbps
  • 802.11b - 2,4GHz - 11Mbps
  • 802.11g - 2,4GHz - 22Mbps
  • 802.11n - 2,4GHz - 120Mbps

Jenis-jenis perangkat Wireless LAN :
Access Point
Biasa disebut dengan Hotspot yang berfungsi seperti hub dimana akan menghubungkan bermacam perangkat wireless yang terhubung dengan perangkat tersebut. Bermacam perngkat Access point memiliki konfigurasi administrator yang berbeda-beda sesuai dengan produsennya masing-masing dengan tingkat keamanan yang dapat diatur sesuai dengan kehendak administrator jaringan yang bersangkutan seperti menambahkan enkripsi WEP dan semacamnya untuk keamanan jaringan.
Wireless Card PCI

Perangkat wireless berbentuk card PCI yang dipakai dalam sebuah PC yang tidak memiliki perangkat embedded wireless di dalamnya. Kebanyakan perangkat ini memiliki jangkauan sinyal yang kecil sehingga kadang pengguna menambahkan perangkat antena tambahan untuk menambah kekuatan tangkap sinyal yang ada.
Wireless USB
Perangkat ini banyak diperoleh di pasaran. Perangkat ini bersifat mobile namun karena bentuknya yang terbilang kecil sehingga membuat daya tangkap perangkat ini lebih kecil dibandingkan dengan perangkat lain seperti Wireless card PCI.
PCMCIA
Perangkat ini banyak dijumpai pada Laptop atau notebook jaman dulu yang belum memiliki perangkat wireless adapter terintegrasi seperti pada dewasa ini yang hampir semua Notebook yang dijual memiliki perangkat wireless dengan harga yang murah (tergantung chipset yang digunakan).
Compact Flash
Compact Flash hampir seperti dengan USB yang bersifat mobil namun beberapa anggapan menyatakan bahwa compact flash di klaim lebih lebih baik dibanding dengan wireless adapter USB.
Embedded
Jenis ini adalah perangkat wireless yang bersifat terintegrasi atau menjadi satu dengan mainboard sebuah PC atau notebook alias onboard.
Bagaimana memilih perangkat 802.11 ?
  • Kebanyakan perangkat W-LAN 802.11 punya spesifikasi yang sama, karena perusahaan pembuatnya sama.
  • Perbedaan yang menyolok berada di software pengendalinya.
Beberapa perusahaan Taiwan pemasok 802.11 diantaranya adalah CyberTAN, GemTek, GlobalSun, USI, Z-Com, Ambit dan Askey dengan menggunakan berbagai chipset seperti Broadcom, Intersil, Atheros, Belkin, dan Agere.
Jenis sambungan Wireless LAN
  • W-LAN Outdoor – dipakai untuk menghubungkan perangkat yang ada di luar ruangan, mengikuti standar 802.16
  • W-LAN Indoor – dipakai untuk menghubungkan perangkat yang ada di dalam ruangan, mengikuti standar 802.11

           Sumber ; https://avefirma2.blogspot.com/2009/10/w-lan-outdor-and-indor.html

    • Jaringan Nirkabel 802.11

      802.11 adalah sebuah standart yang digunakan dalam jaringan Wireless / jaringan Nirkabel dan di implementasikan di seluruh peralatan Wireless yang ada. 802.11 dikeluarkan oleh IEEE sebagai standart komunikasi untuk bertukar data di udara / nirkabel.

      Untuk berkomunikasi di udara / wireless / tanpa kabel, standart 802.11 menyatakan bahwa operasinya adalah Half Duplex, menggunakan frequensi yang sama untuk mengirim dan menerima data dalam sebuah WLAN. Tidak diperlukan licensi untuk menggunakan standart 802.11, namun harus mengikuti ketentuan yang telah di buat oleh FCC. IEEE mendefinisikan standart agar sesuai dengan peraturan FCC. FCC tidak hanya mengatur Frekuensi yang dapat di gunakan tanpa licensi tetapi juga level power dimana WLAN dapat beroperasi, teknologi transmisi yang dapat digunakan, dan lokasi dimana peralatan WLAN tertentu dapat di implementasikan.

       Untuk mendapat Bandwidth dari Sinyal RF (Radio), kita perlu mengirim data sebagai sinyal elektrik menggunakan metoda pemancaran tertentu. Salah satunya adalah Spread Spectrum.Pada tahun 1986, FCC menyetujui penggunaan Spread Spectrum di pasar komersial menggunakan apa yag disebut Pita Frekuensi Industry, Scientific, dan Medical (ISM)/ ISM Band. Untuk meletakkan data pada sinyal RF, perlu menggunakan teknik modulasi. Modulasi adalah teknik penambahan data ke sinyal carier / pembawa. Yang sering dipakai dan sudah familiar adalah Frequensi Modulation (FM) atau Amplitude Modulation (AM).

        Semakin banyak informasi yang di letakkan pada signal, spektrum frekuensi yang digunakan semakin banyak, atau dengan kata lain Bandwidth. Dalam Wireless Networking, kata bandwidth bisa berarti dua hal yang berbeda. Bandwidth dapat berarti data rate atau dapat berarti lebar puta dari channel Radio (RF).

           Pada Channel Radio non-license yang digunakan pada WLAN untuk transmisi data ada pada Frekuensi 900 Mhz, 2.4 Ghz, dan 5 Ghz. Hal ini dikontrol oleh FCC. Dan untuk pemakaian Frekuensi tersebut ditiap negara masing-masing berbeda pengunaannya. Di Indonesia frekuensi 2.4 Ghz tidak memerlukan Izin, kecuali frekuensi 5 Ghz dimana banyak digunakan oleh ISP ISP karena ketahanannya terhadap interferensi.

    >> Tentang 802.11b

       IEEE 802.11b merupakan pengembangan dari standar IEEE 802.11 yang asli, yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan hingga 5.5 Mb/s atau 11 Mb/s tapi tetap menggunakan frekuensi 2.45 GHz. Dikenal juga dengan IEEE 802.11 HR. Pada prakteknya, kecepatan maksimum yang dapat diraih oleh standar IEEE 802.11b mencapai 5.9 Mb/s pada protokol TCP, dan 7.1 Mb/s pada protokol UDP.
    Metode transmisi yang digunakannya adalah DSSS. Standard ini sempat diterima oleh pemakai didunia dan masih bertahan sampai saat ini. Tetapi sistem b bekerja pada band yang cukup kacau, seperti gangguan pada Cordless dan frekuensi Microwave dapat saling menganggu bagi daya jangkaunya. Standard 802.11b hanya memiliki kemampuan tranmisi standard dengan 11Mbps atau rata rata 5MBbit/s yang dirasakan lambat, mendouble (turbo mode) kemampuan wireless selain lebih mahal tetapi tetap tidak mampu menandingi kemampuan tipe a dan g.


    >> Frekuensi 802.11 b
         IEEE 802.11b ini sudah digunakan pada jaringan publik maupun jaringan privat. Sejak 802.11b digunakan sebagai standar untuk jaringan wireless (WLAN), penelitian mengenai voice yang dilewatkan melalui jaringan ini membawa dampak yang besar untuk mendapatkan QoS pada VoIP yang lebih baik.

         Secara teoritis, jaringan 802.11b dapat mendukung kebutuhan komunikasi secara real time ketika terdapat koneksi line of sight untuk peer node atau ketika terjadi komunikasi antar node. Jarak dan halangan/obstacle juga menyebabkan loss dan burstiness. Pada aspek trafik, ketika trafik bertambah besar maka delay juga bertambah sehingga menyebabkan kualitas menjadi tidak bagus. Hasil pengukuran yang dilakukan diperoleh nilai loss, delay, dan jitter pada adhoc LOS indoor lebih besar dibandingkan pada adhoc LOS indoor pada jarak yang sama. Pada LOS outdoor jarak 100 meter (Jitter 1,49 ms, Delay 180,15 ms, loss 0,06 %), sedangkan pada indoor jarak 80 meter (Jitter 3,63 ms, delay 180,11 ms, loss 0,15%). Dengan melibatkan obstacle nilai yang didapat bervariasi sesuai dengan posisi endpoint, akan tetapi dibanding dengan LOS indoor nilai jitter, delay dan loss lebih besar karena adanya obstacle yang dapat memblok atau memantulkan sinyal radio. Dari hasil dengan competing trafik didapat semakin banyak node yang mengirimkan trafik TCP maka nilai jitter, delay dan loss semakin besar. Collision antar paket semakin besar sesuai dengan banyaknya node yang mengirimkan paket.


         Sumber ; https://bobbyfrisella.blogspot.com/2015/01/penjelasan-tentang-802.html

    • Antena dan Jalur Transmisi
    A. ANTENA GRID

    Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer,sudut pola pancaran.Antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya. komponen penyusunya yaitu :
    1. Reflector
    2. Pole
    3. Jumper, fungsinya menghubungkan antena dengan radio.
    Antena grid ada 2 macam dengan frekunsi yang berbeda yaitu 5,8 Ghz dan 2,4 Ghz .Perbedaan terdapat pada pole nya.

    B. ANTENA SECTORIAL


    Antena sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectoral,yang juga di gunakan untuk access point to serve a point-to-multi-point (P2MP) links.Dapat menampung hingga 5 client.Beberapa antena sectoral di buat tegak lurus dan ada juga yang horizontal.

    Umumnya antenna sectorial mempunyai polarasi vertikal, beberapa diantaranya juga mempunyai polarasi horizontal.

    Antena Sektorial umumnya mempunyai penguatan lebih tinggi dari antenna omni sekitar 10-19 dBi. Sangat baik untuk memberikan servis di daerah dalam jarak 6-8 km. Tingginya penguatan pada antenna sectorial biasanya di kompensasi dengan lebar pola radiasi yang sempit 45-180 derajat. Jelas daerah yang dapat di servis menjadi lebih sempit, dan ini sangat menguntungkan.

    Antena Sectorial biasanya di letakan di atas tower yang tinggi, oleh karena itu biasanya di tilt sedikit agar memberikan layanan ke daerah di bawahnya.

    C. ANTENA FLAT


    Fungsinya sama seperti antena grid yaitu memfokuskan ke satu titik.antena ini hanya di gunakan untuk jarak yang dekat dan tidak untuk jarak yang jauh,karena frequency nya kecil.

    D. ANTENA ROCKET


    Fungsi nya point-to-point memiliki jangkauan sinyal yang jauh,produk wireless ubiquiti.menggunakan radio rocket M5,cara settinganya menggunakan browser. Antena Rocket 30 dBi 5,8 Ghz

    E. ANTENA OMNIREDICTIONAL


    Antena Omnidirectoral yaitu jenis antena yang memiliki pola pemancaran sinyal ke segala arah dengan daya sama,untuk menghasilkan cakupan area yang luas, antena dengan daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derajat.

    F. ANTENA OMNI SLOTTED MAVEGUIDE


    Antena omni slotted maveguide ini merupakan salah satu antena omnidirectoral untuk memancarkan sinyal wireless LAN 2,4 Ghz,dengan polarisasi horizontal.memiliki kemampuan yang sangat bagus dan mampu meningkatkan jangkauan yang lebih jauh.

    G. ANTENA PARABOLIK


    Antena Parabolik (Solid Disc) : Memiliki fungsi dan frekuansi yang sama dengan antena grid, tetapi antena ini memiliki jangkauan lebih jauh dan lebih fokus dibandingkan antena Grid. Antena Solid Disc biasanya digunakan untuk aplikasi point to point jarak jauh.

    H. ANTENA WAJAN BOLIK


    Jenis antenna ini sering digunakan di sisi client pada jaringan RT/RW-net, jaringan ini sudah di legalkan oleh pemerintah pada tahun 2005, untuk akses jaringan ini kita memerlukan perangkat keras berupa Akses point, WLAN, dan juga USB wi-fi yang bekerja pada frekwensi 2,4 Ghz. Antena wajan bolik dapat digunakan untuk memperkuat sinyal Hotspot (seperti Mall, Kampus, Kafe, Pusat kota atau tempat yang menyediakan “FREE HOTSPOT/HOTSPOT AREA”) dengan jangkauan Hotspot s/d 1 km ( tanpa halangan seperti gedung tingkat atau kondisi geografis).

    I. ANTENA YAGI


    Antena Yagi adalah jenis antena radio atau televisi yang diciptakan oleh Hidetsugu Yagi. Antena ini dilengkapi dengan pengarah dan pemantul yang berbentuk batang.
      
    • Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
       Jenis media transmisi ada dua, yaitu Guided dan Unguided. Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel. Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang. 


      1.  Media Transmisi Guided
      Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara fisik, meliputi twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic cable (kabel serat optik). Sinyal yang melewati media-media tersebut diarahkan dan dibatasi oleh batas fisik media. Twisted-pair dan coaxial cable menggunakan konduktor logam yang menerima dan mentransmisikan sinyal dalam bentuk aliran listrik. Optical fiber/serat optik menerima dan mentransmisikan sinyal data dalam bentuk cahaya. 

      a.      Twisted-Pair Cable
      Kabel twisted-pair terdiri atas dua jenis yaitu shielded twisted pair biasa disebut STP dan unshielded twisted pair (tidak memiliki selimut) biasa disebut UTP. Kabel twisted-pair terdiri atas dua pasang kawat yang terpilin. Twisted-pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel terpuntir atau kusut. Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan secara keseluruhan: apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak seluruh jaringan terhenti, sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial. Kabel twisted-pair terbagi atas dua yaitu:
      ·         Shielded Twisted-Pair (STP)



      Gambar Shielded Twisted-Pair (STP) 


      Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel. STP yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan kabel UTP. Satu hal keunggulan STP adalah jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal, sayangnya STP sedikit lebih mahal dibandingkan UTP.
      Tidak seperti kabel coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data, karena itu perlu diground pada setiap ujungnya. Pada prakteknya, melakukan ground STP memerlukan kejelian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat menjadi sumber masalah karena bisa menyebabkan pelindung bekerja sebagai layaknya sebuah antenna; menghisap sinyal-sinyal elektrik dari kawat-kawat dan sumber-sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh sebagaimana media-media lain (seperti kabel coaxial) tanpa bantuan device penguat (repeater)
      • Kecepatan dan keluaran: 10-100 Mbps
      •  Biaya rata-rata per node: sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial
      • Media dan ukuran konektor: medium
      • Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek). 


      ·         Unshielded Twisted-Pair (UTP)
      Untuk UTP terdapat pula pembagian jenis yakni:
      •    Category 1 : sifatnya mampu mentransmisikan data kecepatan rendah. Contoh: kabel telepon.
      •     Category 2 : sifatnya mampu mentransmisikan data lebih cepat dibanding category 1. Dapat digunakan untuk transmisi digital dengan bandwidth hingga 4 MHz.
      •     Category 3 : mampu mentransmisikan data hingga 16 MHz.
      •     Category 4 : mamu mentransmisikan data hingga 20 MHz.
      •     Category 5 : digunakan untuk transmisi data yang memerlukan bandwidth hingga 100 MHz.


      Gambar Unshielded Twisted-Pair (UTP) 


      Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium. Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk membatasi degradasi sinyal. Seperti halnya STP, kabel UTP juga harus mengikuti rule yang benar terhadap beberapa banyak tekukan yang diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai media networking dengan impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda dengan tipe pengkabelan twister-pair lainnya seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mensuport arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.
      • Kecepatan dan keluaran: 10 – 100 Mbps
      • Biaya rata-rata per node: murah
      • Media dan ukuran: kecil
      • Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).

      Kabel UTP memiliki banyak keunggulan. Selain mudah dipasang, ukurannya kecil, juga harganya lebih murah dibanding media lain. Kekurangan kabel UTP adalah rentang terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya. Meski begitu, pada prakteknya para administrator jaringan banyak menggunakan kabel ini sebagai media yang efektif dan cukup diandalkan. 


      b.      Coaxial Cable (Kabel Koaksial)

      Gambar  Coaxial Cable (Kabel Koaksial)

      Kabel coaxial atau popular disebut “coax” terdiri atas konduktor silindris melingkar, yang menggelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Diantaranya dapat dijalankan dengan tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat untuk komunikasi jarak jauh diantara node network, dibandingkan kabel STP atau UTP. Repeater juga dapat diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam jaringan coaxial sehingga dalam instalasi network cukup jauh dapat semakin optimal. Kabel coaxial juga jauh lebih murah dibanding Fiber Optic, coaxial merupakan teknologi yang sudah lama dikenal. Digunakan dalam berbagai tipe komuniksai data sejak bertahun-tahun, baik di jaringan rumah, kampus, maupun perusahaan.
      • Kecepatan dan keluaran: 10 -100 Mbps
      •  Biaya rata-rata per node: murah
      • Media dan ukuran konektor: medium
      • Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial dan 500m untuk thick-coaxial

      Saat bekerja dengan kabel, penting bagi kita untuk mempertimbangkan ukurannya; seperti ketebalan, diameter, pertambahan kabel sehingga akan menjadi pertimbangan atas kesulitan saat instalasi dilapangan. Kita juga harus ingat bahwa kabel akan mengalami tarikan-tarikan dan tekukan di dalam pipa. Kabel coaxial datang dalam beragam ukuran. Diameter terbesar diperuntukkan sebagai backbone Ethernet karena secara historis memiliki ketahanan transmisi dan daya tolak interferensi yang lebih besar. Tipe kabel coaxial ini sering disebut dengan thicknet, namun dewasa ini sudah banyak ditinggalkan. Kabel coaxial lebih mahal saat diinstal dibandingkan kabel twisted-pair.





      c.       Fiber-Optic Cable (Kabel Serat Optik)

      Gambar  Fiber-Optic Cable (Kabel Serat Optik) 

      Kabel fiber optic merupakan media networking yang mampu digunanakan untuk transmisi-transmisi modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber optic memiliki harga lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi. Kabel fiber optic dapat mentransmisikan puluhan juta bit digital perdetik pada link kabel optic yang beroperasi dalam sebuah jaingan komersial. Ini sudah cukup utnuk mengantarkan ribuan panggilan telepon.
      Beberapa keuntungan kabel fiber optic:
      •  Kecepatan: jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi, mencapai gigabits per second;
      • Bandwidth: fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar;
      • Distance: sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan “refresh” atau “diperkuat”;
      • Resistance: daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.
      • Maintenance: kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relative murah.



      Tipe-tipe kabel fiber optic:
      • Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250 tebal rambut manusia)
      • Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.
      • Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang memiliki performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya sedikit murah.



      2.  Media Transmisi Unguided

                 Media unguided mentransmisikan gelombang electromagnetic tanpa menggunakan konduktor fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti microwave, wireless mobile dan lain sebagainya. Media ini memerlukan antena untuk transmisi dan penerimaan (transmiter dan receiver). Ada dua jenis transmisi, Point-to-point (unidirectional) yaitu dimana pancaran terfokus pada satu sasaran. Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal terpancar ke segala arah dan dapat diterima oleh banyak antena. 
         Sumber ; https://fraizageraldi97.blogspot.com/2013/10/media-transmisi.html

    • Topologi Jaringan Outdoor dan Indoor 
    Topologi Jaringan
    Topologi jaringan merupakan gambaran bagaimana satu komputer dengan komputer lainnya terhubung satu sama lain. Pada jaringan modern, topologi yang banyak di pakai antara lain:
    • Topologi Bus
    Dengan topologi ini komputer dihubungkan secara berantai (daisy -chain). Pada topologi ini suatu kabel digunakan sebagai perangkat koneksi. Umumnya berupa kabel tunggal jenis koaksial. Ujung-ujung dari kabel koaksial ini harus ditutup dengan tahanan (termination resistor) untuk menghindari pantulan yang dapat menimbulkan ganguan yang menyebabkan kemacetan jaringan.
    Ujung kabel yang terhubung ke komputer mengunakan konektor BNC. Sementara pada setiap network adapter (LAN Card) di pasang konektor BNC tipe T yang bercabang. Kabel koaksial tersebut kemudian dihubungkan satu dengan yang lainnya dengan menggunakan konektor ini.
    Topologi ini mudah dipasang dan murah. Namun bila terjadi sesuatu terhadap salah satu komputer, maka komputer lainnya kemungkinan akan terganggu. Kecepatan yang bisa dicapai pun sangat terbatas yaitu hanya 10 Mbps (Megabit per second).
    • busTopologi Bintang (Star)
    Topologi Star menggunakan sebuah hub/switch. Semua komputer dihubungkan ke Hub/Switch tersebut. Dalam sebuah jaringan, Hub/Switch ini berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dan komputer dan meneruskannya ke semua
    star
    komputer yang berhubungan dengan hub/switch tersebut. Jaringan dengan menggunakan topologi ini lebih mahal dan cukup sulit pemasangannya. Namun, lantaran setiap komputer mempunyai kabel sendiri-sendiri, mencari kesalahan pada jaringan akan jauh lebih mudah dibanding tipe bus. Pada tipe ini kabel yang digunakan biasanya dari tipe UTP CAT-S (category 5).
    • Topologi Star-Bus (Tree)
    Topologi Star-Bus adalah topologi gabungan antara star dan bus. Topologi ini yang paling banyak dipakai pada jaringan kantor atau jaringan yang sifatnya yang lebih besar dengan banyak komputer. Komputer-komputer dihubungkan ke hub/switch sementara hub/switch tersebut kemudian dihubungkan dengan hub/switch yang lainnya.
    tree
    • Topologi Ring (cincin)
    Topologi ini mirip topologi bus. Hanya saia, ujung-ujungnya saling berhubungan sehingga seakan-akan membentuk sebuah lingkaran. Topologi ring ini di perkenalkan oleh IBM untuk mendukung protokol token ring yang diciptakan IBM.
    ring
    • Topologi Mesh
    Jaringan dengan topologi mesh mempunyai jalur ganda pada setialp peralatan yang ada di dalam jaringan komputer. Semakin banyak komputer yang terhubung semakin sulit untuk pemasangan kabelnya. Oleh karena itu, jaringan mesh yang murni, di mana setialp peralatan dihubungkan satu dengan yang lain, jarang digunakan karena topologi jaringannya yang relatif sulit. Umumnya, yang biasa dipakai adalah membuat jalur ganda (backup) untuk hubungan-hubungan utama sebagai jalur cadangan jika terjadi kesulitan di jalur utama.
    mesh
    Dengan Memakai access point jaringan nirkabel pun dapat dihubungkan dengan jaringan yang mengunakan kabel. Untulk koneksinya yang menggunakan gelombang radio, standar protokol yang digunakan pada perangkat berbasis wireless adalah IEFE 802.11x. Untuk lebih lengkapnya berikut ini beberapa protocol pada WLAN
    802.11 b
    Digunakan mulai akhir tahun 1999 dengan menggunakan frekuensi 2,4GHz. Maksimum bandwidth yang bisa dicapai adalah 11 Mbps (Megabitper second). Pada koneksi ini, modulasi sinyal yang di gunakan adalah DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum). Kanal yang tidak overlapping (saling bertindih satu sama lain) berjumlah 3. (kanal 1, kanal 6, dan kanal 11). Protokol ini kompatibel dengan tipe 802.11 g jika tipe 802.11 g beroperasi pada mode mixed.
    802.11 a
    Digunakan mulai akhir tahun 2001 dengan menggunakan frekuensi 5GHz. Maksimum bandwidth yang bisa dicapai sebesar 54Mbps sementara modulasi sinyal yang digunakan adalah OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Pada protokol ini, kanal yang tidak tumpang tindih/overlapping berjumlah 12 (bisa lebih). Protokol ini tidak kompatibel dengan tipe b maupun g.
    802.119
    Digunakan pada pertengahan tahun 2003 dengan menggunakan frekuensi 2, 4GHz. Maksimum bandwidth yang bisa dicapai sebesar 54Mbps sementara modulasi sinyal yang digunakan adalah OFDM. Kanal yang tidak overlapping berjumlah 3 buah. Protokol ini kompatibel dengan tipe b namun hasilnya mengikuti tipe b.
    802.11a/g
    Tipe protokol ini mulai diperkenalkan pada pertengahan tahun 2003 dengan menggunakan frekuensi 2,4GHz dan SGHz. Maksimum bandwidth yang bisa dicapai adalah 54Mbs sementara modulasi sinyal yang di gunakan adalah tipe OFDM. Kanal yang tidak overlapping berjumlah 16 buah. Bila beroperasi pada modus a, protokol ini tidak kompatibel dengan tipe b dan g. Sementara, biia beroperasi pada modus g, koneksinya akan kompatibel dengan tipe b. Di samping itu, ada juga standar tipe 802.11e yang mempunyai kelebihan pada sistem keamanannya dan tipe 802.11 n yang bisa mencapai kecepatan 100-320Mbps. Jarak yang bisa di capai dengan WLAN bisanya bisa sampai puluhan meter (indoor) dan sampai ratusan meter atau beberapa kilometer (outdoor),  tergantung               dari        jenis, merek, daya, penquat, dan antena yang digunakan.

        Sumber ; https://kkpitriska.wordpress.com/2013/03/01/wireless-lan-dan-topologi-jaringan/


    • Konfigurasi Adhoc
    Hoc, berikut adalah salah satu contoh sederhana tips dan tahapan dalam mengkonfigurasi jaringan Ad-Hoc wireless LAN.
    1. -Dibutuhkan “wireless network card” pada masing-masing komputer.
    2. -Masuk ke “network card properties” dan set SSID dengan nama tertentu (unique). Pastikan bahwa anda mengkonfigure SSID dengan nama yang sama untuk masing-masing komputer. Jika tidak sama, jaringan tidak akan terhubung.
    3. -Masuk ke “network card properties” dan set “channel” untuk jaringan wireless yang akan digunakan. Pastikan anda mengkonfigurasi channel dengan angka yang sama untuk masing-masing komputer. Jika tidak, jaringan tidak akan terhubung.
    4. -Set IP LAN static pada kedua komputer. Patikan anda mengkonfigurasi IP komputer tersebut dalam satu subnet dan range yang sama. Jika anda set IP pada satu komputer 192.168.1.1 255.255.255.0, pastikan komputer lainnya di set juga pada range (192.168.1.2-254).
    5. -Set “network card” pada mode “ad-hoc”, bukan “infrastructure”.
    Dengan konfigurasi diatas, seharusnya jaringan ad-hoc anda sudah bisa berjalan normal.
    Misal, salah satu PC anda terhubung ke internet, dan PC satu lagi ingin ikut/numpang dalam mengakses internet, anda bisa mengaktifkan fungsi Internet Connection Sharing (ICS) pada OS Windows, berikut tahapannya:
    1. -Aktifkan “ICS” pada PC yang memiliki koneksi internet. Catat alamat IP PC ini, yang akan menjadi komputer “host”.
    2. -Set “default gateway” “network card” pada PC yang kedua ke alamat IP komputer “host” (refer ke No.1).
    3. -Set “DNS server” untuk PC yang kedua dengan alamat IP DNS dari ISP anda.
    Perlu diingat bahwa dengan “Internet Connection Sharing” (ICS) via ad-hoc wireless LAN, komputer “host” harus selalu “ON”, jika anda ingin PC kedua bisa mengakses internet.
    Tahapan Test Koneksi untuk PC Windows :
    1. -Klik Start.
    2. -Klik Run.
    3. -Ketik “cmd”.
    4. -Ketik “ping x.x.x.x”, dimana x.x.x.x adalah alamat IP dari salah satu PC.
    5. Jika “ping is successful”, maka jaringan anda sudah UP dan anda memiliki “full connectivity”
    • Konfigurasi ini menggunakan perangkat dalam mode AP untuk menghubungkan klien yangterdapat dalam jaringannya. Perangkat dalam mode AP berfungsi sebagai Hub seperti pada jaringan wired, namun bedanya perangkat dalam mode AP memancarkan SSID agar komputer atau perangkat lain dalam jaringan dapatmenghubungkan diri.
      Untuk dapat digunakan, tentunya Access Point harus dikonfigurasikan terlebih dahulu. Terdapat dua cara untuk mengkonfigurasikan Access Point(AP). Pertama, konfigurasi menggunakan W-LAN(Wireless LAN) card yang dipasang pada slot PCI, USB wireless ataupun mengunakan card PCMCIA. Kedua, konfigurasi menggunakan kabel UTP yang dihubungkan antara NIC di PC dengan salah satu port RJ-45 yang terdapat di AP.
      1. Pasangkan adaptor AP ke listrik rumah. Setelah access point menyala, hubungkan kabel UTP ke NIC yang ada di PC anda, kemudian pasangkan ujung satunya lagu ke port nomor 1 di access point.
      2. Setelah semuanya selesai, buka kontrol panel dengan cara mengklik Start/Control Panel, kemudian klik Network Connections.
      3. Setelah dialog Network Connection tampil, klik kanan icon ethernet LAN lalu pilih Properties.
      4. Pada kotak This connection uses the following items, klik internet Protocol(TCP/IP) kemudian klik tombol Properties.
      5. Pilih opsi Use the following IP address, lalu pada IP address masukkan IP dan subnet mask-nya. Untuk kelasnya, sesuaikan dengan kelas IP perangkat WLAN anda. Akhiri dengan mengklik tombol OK.
      6. Setelah selesai, buka web browser anda lalu pada address bar ketikkan ‘http://192.168.1.1’ kemudian tekan Enter.
      7. Maka akan muncul jendela user name dan password, pada user name ketik ‘admin’ kemudian pada bagian password biarkan saja kosong, tekan Enter.
        Karena disini AP W-LAN merek Linksys yang kita gunakan, maka kita tidak perlu merasa bingung dengan segala perbedaan tampilan yang ada. Karena pada umumnya konfigurasi AP tidak terlalu berbeda jauh.
      1.  Setelah anda menekan tombol Enter tadi, maka akan tampil jendel konfigurasi Access Point Linksys. Klik tab Wireless, dijendela inilah anda akan memasukkan nama jaringan wireless yang akan anda gunakan, atau yang sering disebut dengan SSID(Service set identifier)
      2. Pada Wireless Channel, klik tombol dropdown lalu pilih channel yang ingin anda gunakan.
      Sekilas tentang channel:
      Pemahaman tentang channel sangat penting diketahui, karena channel merupakan sebuah bagian pada pita atau band frekuensi. Penentuan sebuah channel yang tepat sangat penting dilakukan agar setiap frekuensi tidak saling bertumpuk (overlap) dengan jaringan WLAN disekitar kita. Pada frekuensi 2.4GHz ini, ada
      channel yang dapat anda gunakan. Baiklah disini saya akan menampilkan gambar kanal frekuensi 2.4GHz, mudah-mudahan saja dapat membantu anda dalam menentukan channel yang tepat.
      1. Untuk Wireless SSID Broadcast, pilih opsi Enable. Setelah semuanya selesai, simpan konfigurasi anda dengan cara mengklik tombol Save.
      2. Tunggu beberapa saat jika proses menyimpan tadi telah selesai, maka akan tampil sebuah gambar. Klik tombol Continue untuk melanjutkan.
      Keuntungan pada konfigurasi mode Infrastruktur antara lain adalah:
      1. Untuk sistem AP dengan melayani banyak PC tentu lebih mudahmelakukan manajemen jaringannya dan komputer klien dapatmengetahui bahwa disuatu tempat ada sebuah perangkat ataukomputer yang memancarkan sinyal AP dari sebuah jaringan.
      2. Bila mengunakan perangkat khusus, maka tidak diperlukan sebuah PCberjalan setiap waktu untuk melayani klien pada jaringan. Umumnyaperangkat AP dapat dihubungkan langsung ke sebuah switch atausebuah jaringan LAN. Sehingga dapat memnghubungkan komputeryang menggunakanWi-Fi untuk dapat masuk ke dalam sebuah jaringan.
      3. Sistem keamanan pada AP lebih terjamin. Untuk fitur pengamansebuah perangkat AP memiliki beberapa fitur seperti melakukanpemblokiran IP atau MAC address, membatasi pemakai pada port danlainnya, seperti layaknya sebuah router.
        Sumber ; https://hanvie.wordpress.com/2012/05/04/infrastruktur-jaringan/

    • BRIGDE MODE 
    Bridge merupakan perangkat jaringan yang digunakan sebagai media pemecah jaringan yang besarke jaringan lainnya, dengan kata lain Brige adalah media yang dapat menghubungkan jaringan komputer LAN dengan jaringan LAN lainnya. Namun bridge juga dapat menghubungkan tipe jaringan komputer berbeda-beda seperti misalnya jaringan Ethernet dan fast ethernet, ataupun tipe jaringan yang sama lainnya.
    konektor-bridge

    FUNGSI BRIDGE

    Bridge memiliki beberapa fungsi dalam jarinagn komputer, diantaranya yaitu:
    • Bridge berfungsi menghubungkan 2 buah jaringan komputer LAN yang sejenis, sehingga dapat memiliki satu jaringan LAN yang lebih besar dari ketentuan konfigurasi LAN tanpa bridge.
    • Bridge dapat juga berfungsi menghubungkan beberapa jaringan komputer yang terpisah, baik itu tipe jaringan yang sama maupun yang berbeda.
    • Bridge berfungsi juga sebagai router pada jaringan komputer yang luas, atau  “Bridge-Router”.
    • Bridge mampu men-copy frame data dari suatu jaringan yang lain.

    JENIS BRIDGE

    Terdapat beberapa jenis bridge dalam jaringan komputer, antara lain:
    • Bridge Lokal
      Yaitu Bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal. Bridge yang mampu mengkoneksikan media kabel yang satu dengan media kabel lainnya, contoh penggunaannya dapat dilihat pada hub,switch, atau modem.
    • Bridge Remote
      Merupakan bridge yang digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
    • Bridge Nirkabel
      Adalah Bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN kabel dan jaringan LAN nirkabel atau beberapa media yang koneksinya media wireless. 
    • Bridge bekerja dengan mengenali alamat MAC asal yang mentransmisikan data ke jaringan dan secara otomatis membangun sebuah table internal. Tabel internal tersebut berfungsi untuk menentukan ke segmen mana paket di route dan menyediakan kemampuan filterin
      Sumber ; https://www.pro.co.id/pengertian-dan-fungsi-bridge-pada-jaringan-komputer/
    • Repeater Mode 
    Repeater merupakan salah satu alat yang berguna pada jaringan komputer. Jaringan komputer memang cukup rumit untuk dipahami oleh orang awam. Jangankan berbari perangkat yang ada pada jaringan, fungsi dan cara kerja dari jaringan saja, pada dasarnya cukup rumit untuk dipelajari. Meskipun cukup rumit, namun kali ini, Kami akan mencoba untuk membagikan sedikit informasi mengenai salah satu alat jaringan yang bernama repeater.
    • Memperluas daya jangkau signal server
    • Fungsi yang pertama dari alat ini adalah untuk memperluas daya jangkau singnal. Jika signal lemah, maka daya jangkaunya akan lebih sempit, sedangkan ketika signal kuat maka daya jangkaunya akan lebih luas.
    • Mengcover berbagai wilayah minim signal dari server
    • Dengan menggunakan repeater, maka daerah yang minim signal dapat dapat lebih mudah untuk mendapatkan signal. Hal ini dikarenakan, signal yang lemah dibuat menjadi lebih kuat oleh alat ini.
    • Memudahkan akses signal WiFi
    • Dengan signal yang lebih kuat tentunya para pengguna perangkat yang membutuhkan signal dapat lebih mudah mengakses signal tersebut. Salah satu penerapan dari alat ini adalah pada signal WiFi.
    • Meneruskan dan memaksimalkan signal
    • Fungsi yang keempat adalah meneruskan dan memaksimalkan signal. Dalam fungsi ini, repeater bekerja dengan cara menangkap, mengelola, memperbesar, dan meneruskan signal ke berbagai perangkat jaringan yang ada di sekitar alat ini.
    • Memudahkan proses pengiriman dan penerimaan data
    • Dengan signal yang lebih kuat proses pengiriman dan penerimaan data antar sesama pengguna perangkat jaringan ataupun yang melalui jaringan dapat dilakukan dengan lebih cepat. Hal ini dapat diibaratkan seperti halnya ketika mobil melaju di jalan tol (ketika menggunakan repeater).
    • Meminimalisir penggunaan kabel jaringan
    • Sistem kerja dari repeater adalah melalui signal wireless. Dengan menggunakan alat ini, maka penggunaan kabel yang ribet dan semrawut dapat dihindari.
      Demikianlah tulisan mengenai pengertian repeater dan fungsi repeater yang dapat kami bagikan untuk Anda. Semoga dengan membaca tulisan yang singkat ini, Anda dapat lebih memahami mengenai repeater beserta dengan fungsi-fungsinya.
       Sumber ; https://pengertiandefinisi.com/pengertian-repeater-dan-fungsinya/
    • Wireless Mesh 
    WIRELESS MESH ADALAH
    Wireless Mesh sebagai salah satu inovasi varian dari teknologi WLAN menawarkan suatu solusi yang unik karena dapat menggantikan ataupun memperkaya kemampuan infrastruktur jaringan internet yang telah ada, baik yang berbasis kabel maupun nirkabel, secara lebih efektif dan efisien karena mampu mencakup daerah layanan yang lebih luas dan sulit dijangkau tanpa mengesampingkan faktor sekuriti, mobility, dan QoS.

    Wireless Mesh berkembang dengan memadukan antara standar

    Wireless LAN 802.11 a/b/g (lihat artikel sebelumnya mengenai Perbandingan Standar WLAN a/b/g). Secara teknis standar 802.11a (frekuensi 5,8 GHz) digunakan untuk menghubungkan antar AP sedangkan standar 802.11b/g berfungsi menghubungkan device klien ke AP.
    Wireless Mesh hampir mirip dengan konfigurasi repeater mode, namun lebih diperluas lagi. AP yang digunakan tidak terbatas hanya 2 AP namun sudah tergolong banyak bisa lebih dari 2 AP. Hubungan antar AP tidak haruspoint-to-point dan menggunakan jaringan fisik namun sudah ke arah Multi point dan wirelessly.

    Konfigurasi

    Konfigurasi Wireless Mesh mirip dengan konfigurasi Wireless LAN biasa. Yang membedakan pada WLAN biasa AP terhubung melalui kabel ke jaringan intranet/internet melalui HUB/switch dan pada Wireless Meshtidak semua AP tersambung langsung melalui kabel ke HUB/switch. PadaWireless Mesh memungkinkan hubungan antar AP melalui jaringan wireless seperti pada jaingan Point-to-Multipoint. Selain untuk memperluas jangkauan, AP juga dapat tersambung langsung ke client.

    Karakteristik Jaringan Wireless Mesh

    Pada dasarnya solusi Wireless Mesh ini dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan teknis pada teknologi WLAN generasi pertama di mana koneksi antara setiap Access Point dengan Switch masih sangat tergantung pada jaringan kabel ethernet dan secara tidak langsung dapat memberikan solusi berbasis teknologi WLAN yang lebih efektif dan efisien. Kendala implementasi terbesar akan muncul ketika daerah yang ingin dicakup sangat luas, terbuka, dan sulit diakses oleh jaringan kabel ethernet, seperti daerah outdoor. Selain itu jaringan kabel ethernet yang dibutuhkan untuk menghubungkan Access Point dengan Switch ini secara teknis juga memiliki limitasi jarak. Solusi Wireless Mesh memperkenalkan suatu konsep dengan komunikasi nirkabel antar Access Point.

    Karakteristik dan kelebihan solusi Wireless Mesh antara lain:

    1. Memberikan nilai tambah dalam mengawali dan mengembangkan bisnis akses internet nirkabel berkecepatan tinggi.
    2. Solusi ini mampu mendukung fitur sekuriti danmobility
    3. Solusi ini mampu mendukung tingkat QoS yang cukup baik untuk menjalankan aplikasitriple playyaitu penggabungan suara, data, danvideo dalam satu infrastruktur
    4. User terminalseperti handset, PDA, Laptop, dan PCMCIA yang mampu mendukung teknologi WLAN berbasis IEEE 802.11b/g semakin mudah diperoleh, umum digunakan, dan terjangkau.
      Sumber ; https://mitramandirisejahtera.co.id/wireless-mesh-adalah/

    • Karakteristik Perangkat Jaringan Nirkabel Outdoor dan Indoor
    Karakteristik adalah Karakter atau Tingkah Laku sebuah barang, alat atau benda bahkan makhluk hidup. Contoh saja Karakteristik perangkat jaringan Nirkabel artinya tingkah laku sebuah perangakat jaringan nirkabel sama halnya dengan tingkah, perilaku dan spesifikasi dari perangkat access point merk TP-Link (misalkan: Tipe TL-WA5210G)
    Spesifikasi dari TL-WA5210G  adalah 2.4GHz High Power Wireless Outdoor CPE
    • Access Point tp-link ini beroperasi dengan frekuensi 2.4 GHz
    • Jenis wifinya Outdoor atau dirancang untuk diluar ruangan
    • Sesuai dengan Standarisasi IEEE 802.11b / g, kecepatan wireless hingga 54Mbps
    • Desain perlindungan tahan cuaca untuk di luar bangunan dan ketahanan petir 4000V/15KV
    • 12dBi dual-terpolarisasi antena untuk membangun koneksi Wifi jarak jauh hingga 15km
    • Daya tinggi untuk meningkatkan jangkauan sinyal dan kecepatan link

    -          Hingga 60 meter (200 feet) untuk kenyamanan penempatan dengan dilengkapi Power over Ethernet Injector
    Adapun betuk dari wifi access point TP-Link WA5210G gambarnya bisa anda lihat dibawan ini:


    Dari keterangan diatas sudah cuku jelas bahwa karakteristik dari perangkat jaringan nirkabel yang saya contohkan merk tp-link ini berarti spesifikasi dari Access Point TP Link, contoh diatas mewakili dari semua merk dagang access point yang ada, selanjutnya kita mengenal perangkat jaringan nirkabel lainnya.

    Selain Access Point yang termasuk perangkat jaringan nirkabel adalah Bluetooth, Perangkat ini mempunyai symbol Seperti Huruf “B”, dan warna nya Biru, seperti gabar berikut:


    Fungsi dari Bluetooth sama dengan fungsi Wifi pada umumnya, yaitu berkomunikasi dua arah dengan media udara, perbedaannya akan dijelaskan dibawah ini

    Bluetooth dan WiFi adalah standar yang berbeda untuk komunikasi nirkabel.
    Teknologi Bluetooth berguna ketika mentransfer informasi antara dua atau lebih perangkat yang berjarak dekat satu sama lain, seperti telepon, printer, modem dan headset. Hal ini paling cocok untuk aplikasi bandwidth rendah seperti mentransfer data suara dengan telepon (yaitu dengan headset Bluetooth) atau data byte dengan komputer genggam (file transfer) atau keyboard dan mouse.

    Wi-Fi lebih cocok untuk operasi jaringan skala penuh karena memungkinkan sambungan yang lebih cepat, jangkauan yang lebih baik dari base station, dan keamanan nirkabel yang lebih baik (jika dikonfigurasi dengan benar) dari pada Bluetooth.

    Bluetooth

    Wifi

    Frequency
    2.4 GHz
    2.4, 3.6, 5 GHz
    Cost
    Low
    High
    Bandwidth
    Low ( 800 Kbps )
    High (11 Mbps )
    Specifications authority
    Bluetooth SIG
    IEEE, WECA
    Security
    kurang aman
    Masalah keamanan sudah diperdebatkan.
    Year of development
    1994
    1991
    Primary Devices
    Ponsel, mouse, keyboard, kantor dan perangkat otomasi industri. Pelacak aktivitas.
    Komputer notebook, komputer desktop, server, TV, ponsel terbaru.
    Hardware requirement
    Adapter Bluetooth pada semua perangkat yang menghubungkan satu sama lain
    Wireless adapter pada semua perangkat jaringan, router nirkabel dan / atau titik akses nirkabel
    Range
    5-30 meters
    Dengan 802.11b / g kisaran jaraknya adalah 32 meter di dalam ruangan dan 95 meter (300 kaki) di luar ruangan. 802.11n memiliki jangkauan yang lebih besar. Komunikasi 2.5 GHz Wi-Fi memiliki jangkauan yang lebih besar dari 5 GHz. Antena juga dapat meningkatkan jangkauan.
    Power Consumption
    Rendah
    Tinggi
    Ease of Use
    Cukup mudah digunakan. Dapat digunakan untuk menghubungkan up to tujuh perangkat pada satu waktu. Sangat mudah untuk beralih antara perangkat atau menemukan dan menghubungkan ke perangkat lain.
    Hal ini lebih kompleks dan membutuhkan konfigurasi hardware dan software.
    Latency
    200ms
    150ms
    Bit-rate
    2.1 Mbps
    600 Mbps


    Selain Bluetooth dan wifi, perangkat berikutnya adalah infra red bahwa infra ed ini sering digunakan untuk komunikasi dua arah / satu arah, pada handphone jaman dulu kita masih melihat adanya infra red untuk media transmisi data yang berfungsi untuk menghubungkan antara 2 handphone, kekurangan infrared adalah jangkauan nya sangar dekat dan tidak boleh terhalang oleh benda, infra red ini hanya boleh untuk 2 perangkat saja, dibandingkan dengan bloutooth / Wifi perangkat infa red ini merupakan yang paling rendah kemampuannya, tetapi pada tahun 2000 an perangkat ini sepat menjadi handalan,

    Jangan kawatir walaupun akhir-akhir ini perangkat Handphone sudah tidah menggunakan infra red, tetai masih ada perangkat lain yang masih eksis dan selalu setia menggunakan dan memanfaatkan perangkat ini yaitu hamper semua merk remote control baik untuk televise, ac, vcd/dvd dan lainnya.
    Adapun gambar nya :



     Sumber ; https://adminkomputer.blogspot.com/2015/11/karakteristik-perangkar-jaringan.html
    • Perancangan Jaringan Nirkabel Outdoor dan Indoor 
    -Dalam pembangunan indoor terdapat beberapa bagian pekerjaan, pekerjaan tersebut antara lain DAS (Distribution Antenna System), CME (Civil Mechanical Electrical), dan Transmisi.

    DAS (Distribution Antenna System) Pada dasarnya dalam membuat suatu perencanaan DAS untuk jaringan indoor terdiri dari: Walk Test Before, Coverage Commitment, Scematic Diagram, Power Budget Calcilation, Layout Antenna, BOQ (Bill Of Quantity).

    1. Drive Test Before
    Drive test adalah suatu pekerjaan yang bertujuan untuk mengumpulkan data dari hasil pengukuran kualitas sinyal suatu jaringan. Drive test indoor atau biasa disebut walktest dilakukan dengan berjalan kaki diarea tertutup seperti di dalam gedung perkantoran,Mall ,dsb. Parameter-parameter yang biasa diperhatikan pada hasil Drive test:
    1. BCCH
    2. Broadcast Control Channel = frekuensi yg digunakan dlm GSM untuk downlink BTS ke MS (berkisar 890MHz-915MHz utk yg GSM 900) ARFCN
    3. Absolute Radio Frequency Channel = sebutan kanal yg digunakan untuk mewakili brapa nilai dari frekuensi. Jd misalnya disebut ARFCN BCCHnya 18 , nah artinya nti 18 itu dikonversi menjadi nilai MHz. RxLev
    4. Tingkat kuat level sinyal penerima di MS (rentang dalam minus dB),makin kecil mkin lemah RxQual
    5. Tingkat kualitas sinyal penerima di MS (rentangnya skala 0- 7),makin besar makin jelek. SQI (Speech Quality Indicator)
    Indikator kualitas suara dalam keadaan dedicated atau menelpon dengan rentang -20 s.d 30, makin besar makin baik.
    2. Coverage Commitment
    Coverage commitment adalah gambaran area yang menjadi acuan dalam perancangan penempatan antenna yaitu area-area yang akan dicakup. Covereage commitment dalam gedung ditentukan dengan memberi warna (biasanya kuning) pada area lantai yang akan dicakup.

    3. Scematic Diagram
    Scematic diagram adalah diagram perencanaan yang menggambarkan wiring atau konfigurasi material dan perangkat sistem indoor building. Contoh konfigurasi indoor.

    4. Power Budget Calculation
    Perhitungan link budget merupakan perhitungan level daya yang dilakukan untuk memastikan bahwa level daya penerimaan lebih besar atau sama dengan level daya threshold (RSL ≥ Rth). Tujuannya untuk menjaga keseimbangan gain dan loss guna mencapai SNR yang diinginkan di receiver. Dalam perhitungan link budget di indoor building output antenna service (EIRP) sangat tergantung dari material yang digunakan dan topologi jalur kabel yang didesain.

    Perhitungan link Budget dilakukan dengan menjumlahkan semua gain dan redaman yang terdapat pada material dan perangkat. Secara umum perhitungan link budget ditunjukkan seperti pada persamaan di bawah ini:

    EIRP = Gant + LNetwork + GRBS

    Dimana :
    EIRP = Effective Isotropic Radiated Power
    LNetwork = Redaman jaringan
    Gant = Gain Antenna
    GRBS = Gain RBS (output perangkat)
      

    -Yayasan Kesehatan (YAKES) Telkom merupakan instansi kesehatan yang memberikan layanan kesehatan kepada seluruh karyawan dan pensiunan Telkom beserta keluarga inti. YAKES Telkom telah menerapkan infrastruktur WAN untuk mendukung proses bisnisnya. Namun, dalam penerapannya, infrastruktur WAN masih menggunakan single link. Single link merupakan kondisi di mana hanya terdapat satu jalur aliran data dalam mengakses server. Sehingga, ketika jalur tersebut mati, tidak terdapat jalur aliran data lainnya yang berfungsi sebagai jalur alternatif, yang mengakibatkan akses ke server tidak dapat dilakukan. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dibutuhkan desain jaringan baru sebagai backup link. Desain jaringan ini berupa desain jaringan nirkabel, yaitu wireless outdoor yang menggunakan metodologi Network Development Life Cycle (NDLC). Metodologi ini melalui tahap analisis, tahap desain, dan tahap simulasi prototyping. Tujuan perancangan desain jaringan nirkabel adalah untuk melakukan optimasi pada infrastruktur WAN saat ini, yang nantinya akan berdampak terhadap proses bisnis. Hasil akhir dari penelitian ini adalah usulan rancangan desain jaringan nirkabel yang digunakan sebagai redundancy link WAN Yakes Telkom, di mana dalam pengujiannya dapat menggunakan dua metode untuk merepresentasikan koneksi wireless, yaitu metode bridging dan metode routing.

     Sumber ; DOI: https://doi.org/10.25124/jrsi.v4i01.166
    • Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Nirkabel Outdoor dan Indoor

    Umum


                Instalasi perangkat indoor yang dilaksanakan didalam ruangan meliputi pemasangan perangkat disisi sentral dan disisi pelanggan.
                Perangkat yang biasa dipasang disisi sentral seperti tertera pada dibawah ini meliputi :

                a.         Perangkat OLT, CT, SDH Mux, Channel Bank.
                b.         FDF termasuk Splitter Frame (bila PS diletakkan disisi sentral).
                c.         DDF.
                d.         Perangkat T-AURORA.
                           
               
                Catatan :
    ·         Passive Splitter direkomendasikan dipasang di Sentral atau di gedung pelanggan (untuk perangkat remote indoor).
    ·         Bila jaringan sudah dilengkapi T-AURORA maka FDF tidak diperlukan lagi.

                Perangkat yang biasa dipasang disisi pelanggan seperti tertera pada dibawah ini meliputi :

                a.         Perangkat ONU, RT, SDH Mux, Channel Bank.
                b.         OTB.
                c.         DDF, SDF.
                d.         DP.
    e.             Splitter Tray (apabila PS diletakkan disisi pelanggan).
    f.              Power Distribution Box

         Konfigurasi umum instalasi perangkat disisi pelanggan

                Pada dasarnya instalasi perangkat didalam ruangan dapat dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu :

    Lokasi Pemasangan
    Jenis Perangkat
    a.     On the ground (dipasang diatas lantai)

    OLT, CT, FDF, DDF, T-AURORA, Splitter Frame, ONU Rack, RT Rack, SDH Mux, CB, Catu Daya.
    b.     On the wall (dipasang di dinding)

    ONU Dinding, RT dinding, OTB, Splitter Tray (biasanya terintegrasi dengan OTB), SDF, DDF, Catu daya.
               

    Langkah-langkah pemasangan perangkat adalah sebagai berikut :

    Start
    Siapkan dokumen layout, perangkat dan perkakas.
    ß

    Unpack
    Buka peti/ box dengan alat pembuka/ pengungkit.
    ß

    Carrying
    Bawa perangkat, material dan perkakas instalasi ke ruangan instalasi.
    ß


    Check
    Periksa deskripsi dan jumlah perangkat, alat bantu serta material instalasi sesuai dengan dokumen pengiriman.
    ß


    Marking
    & Driling
    Tandai tempat pemasangan perangkat sesuai dengan letak lubang sekrup/ baut pada perangkat. Buat lubang pada tempat tersebut dengan bor listrik untuk pemasangan angker, gunakan mata bor yang kecil dahulu kemudian gunakan mata bor yang besar.
    ß


    Structure
    Assembling

    Pasang baut angker pada bagian yang dilubangi tadi kemudian susun kerangka rak/ kabinet pada kedudukannya, gunakan waterpass agar rak/ kabinet tidak miring.
    ß

    Equipment
    Set Up
    Kuatkan baut angker, kemudian pasang kelengkapan rak/ kabinet seperti modul-modul.
    ß


    Cable
    Laying
    Gelar semua kabel yang menghubungkan perangkat satu dengan lainnya ternasuk kabel grounding pada grounding terminal, kemudian ikat sementara pada cable tray atau cable holder.
    ß

    Cable
    Forming
    Rapihkan susunan kabel pada cable tray atau cable holder dengan cable ties dengan jarak secukupnya.
    ß



    Cable Termination
    Terminasikan  kabel pada terminal yang sesuai (K52, K71, LSA Plus, Patch Panel, SDP, OTB/FDF) dengan wiring diagram yang telah ditentukan, kemudian pasang label pada kabel dan terminal distribusi agar mudah dikenali. Seluruh kabel harus diterminasikan sampai ke terminal.
    ß

    Cable Wiring Check
    Periksa semua interkoneksi kabel dengan alat test.
    ß




    ß





    Cleaning
    Bersihkan lokasi instalasi dan kumpulkan sisa material yang belum terpakai untuk instalasi di tempat lainnya.
    ß

    Finish
    Lakukan pengetesan perangkat dan catat material yang terinstal.

    •         Persyaratan ruangan


                            Persyaratan ruangan lokasi pemasangaan perangkat adalah sebagai berikut :
               
    a.   Ruangan harus bersih, bebas banjir maupun tetesan air dari plafond ruangan mempunyai penerangan dan ventilasi udara yang baik, jika perlu dipersiapkan ruangan khusus untuk perangkat JARLOKAF.
    b.   Ruangan harus mempunyai suhu dan kelembaban yang tetap, oleh sebab itu perlu dikondisikan dengan Air Conditioner (AC) yang memadai yaitu pada suhu ruangan 20 ± 10 % dan kelembaban 60 ± 10 %.
    c.   Ruangan yang dipilih harus direncanakan secara terpadu dan cukup ruang untuk pengembangan dikemudian hari.
    d.  Untuk gedung bertingkat, ruangan dapat dipilih di Basement atau di lantai lainnya dari gedung tersebut  namun harus dekat dengan jalur transportasi barang/ perangkat dan jalur masuknya kabel ke gedung tersebut.
    e.   Ruangan perangkat harus dekat dengan terminal distribusi existing, terdapat sumber catu daya yang cukup untuk mencatu perangkat dan chargernya.
    f.    Ruangan harus mempunyai terminal groundinggrounding bar.
    g.   Lantai atau dinding tempat pemasangan perangkat harus mampu menahan beban dari perangkat yang akan dipasang, berikut kondisi lantai dan dinding  yang dipersyaratkan :

    Lokasi Pemasangan
    Minimum menahan beban 
    Diatas lantai (dalam bentuk rak)
    200 kg/ m2
    Di dinding (dalam bentuk kabinet)
    75 kg


    •         Persyaratan umum pemasangan perangkat


                            Persyaratan umum pemasangaan perangkat indoor adalah sebagai berikut :

    a.    Perangkat mudah dijangkau dan tidak mengganggu perangkat existing(bila ada).
    b.    Perangkat dipasang secara teratur/ berurutan sesuai dengan dokumen survei.
    c.    Penempatan perangkat diatur sedemikian rupa sehingga tersedia lahan untuk kegiatan Operasi dan Pemeliharan, serta tidak berada dibawah tetesan air kondensasi AC.
    d.    Perangkat harus terpasang dengan kokoh, tidak miring dan memenuhi estetika keindahan.
    e.    Perangkat harus diberi pentanahan dan terintegrasi dengan pentanahan perangkat telekomunikasi lainnya, besarnya tahanan maksimum 1 Ohm. Kabel grounding direkomendasikan yang mempunyai jaket PE dengan diameter yang sesuai.
    f.     Sub rack dan modul-modul hanya dapat dipasang setelah rak utama terpasang kuat.
    g.    Alur kabel catu daya harus terpisah dengan alur kabel komunikasi dan harus diikat rapi dengan tie rope/ cable ties pada cable tray, jarak pemasangan pengikat tersebut adalah 25 cm untuk alur vertikal dan 100 cm untuk alur horizontal. Sedangkan untuk kabel yang banyak harus menggunakan tali montage atau benang Siemens.
    h.    Bila ruangan terpisah untuk perangkat yang satu dengan lainnya maka harus dipasang cable tray, untuk menjaga estetika serta kemudahan O&M.
    i.      Terminasi kabel 2 Mbps yang menghubungkan antar perangkat transmisi harus dilaksanakan pada DDF (K52) dengan jarak maksimum 150 m.
    j.      Terminasi dikelompokkan berdasarkan jenis layanan/ service.
    k.    Persyaratan pemasangan modul adalah sebagai berikut :         
    ¨       Pada saat memasang modul, pergelangan tangan harus dipasang kabel grounding karena modul sangat sensitif dengan elektrostatik.
    ¨       Pemasangan modul harus hati-hati dan permukaan modul baik sisi komponen maupun sisi solderan tidak boleh disentuh dengan tangan.
    ¨       Modul harus terpasang tepat pada slotnya dan konektor modul benar-benar terhubung dengan konektor pada backplane.
    ¨       Slot yang kosong harus dipasang penutup agar tidak ada debu yang masuk.
    l.      Persyaratan inisialisasi perangkat sebagai berikut :        
    ¨       Inisialisasi perangkat dilaksanakan setelah semua sistim diperiksa dan terpasang dengan baik.
    ¨       Sumber catu daya harus diperiksa terlebih dahulu agar dapat diperoleh tegangan/ arus yang konstan.
    ¨       Hidupkan perangkat satu persatu kemudian lakukan pengecekan semua lampu indikator (LED) dengan mengoperasikan switch lamp test.
    ¨       Apabila ditemukan kelainan maka sumber kelainan harus segera dilacak jika perlu catuan segera diputus.
    ¨       Pelaksanaan inisialisasi maupun trouble shooting harus mengacu kepada rekomendasi dari pabrikan.

    •   Persyaratan pemasangan perangkat diatas lantai

               
                Persyaratan pemasangan perangkat diatas lantai adalah sebagai berikut :
    a.    Perangkat dapat dipasang langsung diatas lantai maupun diatas Raise Floor, tinggi maksimum Raise Floor adalah ± 50 cm.
    b.    Agar tidak mengganggu lalu lintas personil, maka berikut ini adalah contoh floor layout.
    c.    Perangkat yang tidak memerlukan akses dari backplane dapat dipasang bersandar di dinding atau back to back.


    Keterangan :

    No.
    Objek
    Jarak (mm)
    1.
    Belakang rak – Dinding
    1.000
    2.
    Muka rak – Dinding
    1.000
    3.
    Muka rak - Belakang rak lainnya
    1.000
    4.
    Muka rak - Muka rak lainnya
    1.000
    5.
    Belakang rak - Belakang rak lainnya
    1.000
    6.
    Pinggir rak – Dinding
    1.000
    7.
    Pinggir rak - Pinggir rak
    6

    d.    Untuk menghubungkan kabel dari perangkat satu dengan perangkat lainnya harus dipasang tray kabel, tray kabel dapat dipasang dibawah rak (didalam raise floor) atau diatas perangkat. Berikut persyaratan pemasangan tray.

    e.    Bila rak dipasang langsung diatas lantai, maka bagian bawah rak harus dipasang mati dengan lantai menggunakan angker/ dyna bolt seperti contoh pada gambar berikut :


    f.     Sedangkan bila perangkat dipasang diatas Raise floor, maka rak dipasang pada kerangka Raise floor dan dikuatkan dengan mur/ baut yang sesuai. 

    •      Persyaratan pemasangan perangkat di dinding


                Persyaratan pemasangan perangkat di dinding adalah sebagai berikut :
    a.    Dinding tempat pemasangan perangkat harus kuat, rata dan mempunyai ketebalan yang cukup.
    b.    Perangkat yang dipasang di dinding harus dikuatkan oleh mur/ baut dengan panjang minimal 60 mm seperti tertera pada gambar berikut :
    c.    Tinggi perangkat dari atas lantai disesuaikan dengan ukuran perangkat dan keleluasaan petugas pelaksana Operasi dan Pemeliharaan yaitu antara 60 cm sampai dengan 140 cm atau disesuaikan dengan kondisi ruangan. Konstruksi pemasangannya adalah sebagai berikut :

    d.    Alur masuk/ keluar kabel ke/ dari perangkat dapat dari atas maupun dari bawah, alur kabel yang terbuka dan banyak gangguan eksternal termasuk kabel grounding harus diberi cable duct dari PVC.
    e.    Besarnya Bending Radius minimum pada jalur kabel yang membelok adalah minimal sebesar 20 kali diameter kabel.
    f.     Pada jalur kabel yang membelok harus dilindungi dengan flexible pipe.
    g.    Apabila perangkat mempunyai pintu penutup, maka harus disediakan ruangan agar pintu bebas membuka dan menutup.


    -Instalasi perangkat outdoor yang dilaksanakan diluar ruangan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu :

    Lokasi Pemasangan
    Jenis Perangkat
    a.  On the ground (dipasang diatas tanah)
    ONU Cabinet, RT Cabinet, ADM, Splitter tray dalam cabinet.
    b.  On the pole (dipasang di tiang)
    ONU Tiang, RT Tiang, Closure.
    c. Below the ground (dipasang di Manhole/ Handhole)
    Closure.

    Langkah-langkah pemasangan perangkat adalah sebagai berikut :

    Pembuatan pondasi/ Mendirikan tiang
    ß
    Pemasangan cabinet
    ß
    Pemasangan catu daya
    ß
    Terminasi Kabel
    ß
    Pemasangan modul
    ß
    Inisialisasi


                            Persyaratan lokasi pemasangaan perangkat adalah sebagai berikut :

    a.    Lokasi pemasangan perangkat sedapat mungkin dekat dengan lokasi/ persil kelompok pelanggan (copper centrum) sehingga kabel yang ditarik kearah pelanggan bisa lebih pendek dan persyaratan teknisnya  (redaman transmisi dan tahanan loop) terpenuhi.
    b.    Lokasi pemasangan perangkat harus dekat dengan sumber tegangan distribusi PLN, mudah dijangkau serta mudah dalam operasi dan pemeliharaanya.
    c.    Lokasi pemasangan perangkat tidak boleh pada lokasi yang rawan longsor ataupun rawan banjir.
    d.    Lokasi pemasangan perangkat harus memperhatikan rencana tata kota seperti kemungkinan adanya pelebaran jalan, pembangunan sarana umum dan lain sebagainya.
    e.    Lokasi pemasangan perangkat harus aman dari gangguan external seperti lalu lintas kendaraan, pejalan kaki dan tindakan kriminal, bila lokasinya rawan kejahatan maka perlu ditambah pagar dan kunci pengaman.

    •     Persyaratan umum pemasangan perangkat


                            Persyaratan umum pemasangaan perangkat outdoor adalah sebagai berikut :

    a.    Apabila perangkat dipasang dekat dengan persimpangan jalan, maka perangkat tidak boleh ditempatkan terlalu dekat dengan sudut jalan, jarak minimal dari sudut jalan adalah 5 meter dan jarak dari pinggir jalan minimal 1 meter berikut contoh penempatan perangkat :
    b.    Perangkat outdoor biasanya dikemas dalam kabinet untuk itu ventilasi udara kabinet tidak boleh tertutup bila perlu dipasang fan tambahan agar temperatur didalam kabinet tidak terlalu panas (suhu didalam kabinet direkomendasikan maksimum 30 °C). Untuk menjaga temperatur di dalam kabinet, perangkat outdoor disarankan ditempatkan di dalam shelter.
    c.    Perangkat harus terpasang dengan kokoh, tidak miring dan memenuhi estetika keindahan serta dilengkapi dengan grounding yang baik (maksimum 1 ohm).
    d.    Apabila karena suatu hal kabinet harus ditempatkan dihalaman atau persil penduduk atau halaman kantor, maka harus mendapat ijin tertulis terlebih dahulu dari pemilik persil yang bersangkutan.

    •   Persyaratan pemasangan perangkat diatas tanah


                Persyaratan pemasangan perangkat diatas tanah adalah sebagai berikut :

    a.    Kabinet perangkat harus dipasang patok pelindung agar tidak terlanggar oleh kendaraan, pemasangan patok pengaman seperti gambar berikut :
    b.    Kabinet perangkat harus dipasang diatas dudukan/ pondasi beton dengan kedalaman minimal 70 cm dan ketinggian minimal 60 cm dari permukaan lantai kerja, bagian pondasi yang berada diatas permukaan tanah harus diplester/ dihaluskan dan permukaan atas dudukan beton harus dibuat miring agar air tidak menggenang disekitar kabinet. Khusus untuk daerah rawan banjir tinggi dudukan/ pondasi disesuaikan.

    c.    Pondasi terbuat dari beton cor dengan perbandingan semen, pasir, batu pecahan 1:2:3, ukuran pondasi disesuaikan dengan ukuran kabinet, pondasi dapat dibuat langsung ditempat ataupun dicetak terlebih dahulu (precast).

    d.    Bagian bawah kabinet (cabinet root) harus terpasang kuat pada pondasi beton dengan kedalaman ± 15 cm, berikut gambar pemasangan kabinet pada dudukan beton/ pondasi :
    e.    Bagian dalam pondasi harus dibuat berongga dan mempunyai ruang yang cukup untuk pemasukan kabel pelanggan (tembaga), kabel serat optik, kabel catu daya (power) dan kabel grounding.

    f.     Agar terhindar dari gangguan serangga maka setelah kabel-kabel terpasang maka rongga tersebut harus ditutup dengan parafin dan rongga pipa kabel yang ada kabelnya dipasang seal.

    g.    Setiap kabel harus ditempatkan pada pipa duct tersendiri dan pada belokan harus dipasang flexible pipe, ukuran pipa duct adalah sebagai berikut :
    a)         Pipa duct  Æ 100 mm digunakan untuk kabel pelanggan.
    b)         Pipa duct Æ  50 mm digunakan untuk kabel Fiber Optik.
    c)            Pipa duct Æ  40 mm digunakan untuk kabel Catu daya (power).
    d)            Pipa duct Æ  40 mm digunakan untuk kabel grounding
    Pemasangan pipa duct / kabel tidak boleh saling menyilang.

    •     Persyaratan pemasangan perangkat di tiang


                Persyaratan pemasangan perangkat di tiang adalah sebagai berikut :

    a.    Tiang tempat pemasangan kabinet/ perangkat harus kuat dan cukup menahan beban perangkat bila perlu dipakai tiang ganda, berat maksimum pemasangan perangkat di tiang adalah 75 kg.
    b.    Kabel bawah tahah yang menuju perangkat agar terhindar gangguan external harus diberi pipa pelindung (Riser Pipe) dari besi dan di klem kepada tiang, tinggi pipa pelindung dari permukaan tanah adalah 3 meter.
    c.    Bagian bawah tiang yang ditanam harus dicor dengan ketinggian dan kedalaman 50 cm dari permukaan tanah, sedangkan sisanya dicat dengan Tir atau Plinkut seperti gambar berikut :
    d.    Pembuatan pondasi dilaksanakan sebelum perangkat dipasang dan harus benar-benar kering sebelum dipakai.
    e.    Tinggi tiang yang dapat dipakai minimal 7 meter, sedangkan tinggi perangkat dari atas tanah minimal 2 meter seperti gambar berikut :
    f.     Pemasangan perangkat dari kabel atas tahah adalah sebagai berikut :


    ¨       Catuan AC yang diambil dari jala-jala PLN harus diterminasikan pada Box/Panel tersendiri dan dilengkapi dengan Circuit Breaker dengan besaran arus yang sesuai.
    ¨       Jalur kabel dapat dipilih sesuai gambar diatas dan sepanjang rute kabel tersebut harus diberikan pipa pelindung yang kuat.
    ¨       Jenis dan diameter kabel yang dipilih harus disesuaikan dengan besarnya arus/ampere yang dibutuhkan dan telah memenuhi Standar Industri Indonesia (SII).
    ¨       Batere yang direkomendasikan adalah batere kering agar tidak terjadi korosi didalam kabinet, batere tersebut harus dapat memberikan catuan yang cukup minimal selama 8 jam pada saat catuan utama (PLN) jatuh.
    ¨       Untuk keseragaman perkabelan batere  gunakan kabel warna hitam untuk kutub (-) dan kabel warna merah untuk kutub (+). Kabel batere yang terpasang pada kutubnya harus dilengkapi sepatu kabel dan dikuatkan dengan baut pengencang 

    Sumber ; https://informasi-dunia-tik.blogspot.com/2012/02/instalasi-perangkat-outdoor.html                                                                                                                                               
    Prosedur dan teknik pemeriksaan permasalahan jaringan nirkabel
    -Untuk yang pertama kita akan menggunakan aplikasi bernama Wireless Network Watcher.

    1. Pertama kita perlu mengunduh dan memasang aplikasi Wireless Network Watcher http://www.nirsoft.net/utils/wnetwatcher.zip, Setelah terpasang, jalankan aplikasi, maka kita akan melihat tampilan seperti dibawah ini.

    2. Selanjutnya sambungkan ke jaringan nirkabel yang hendak kita periksa, ini dilakukan melalui Windows pada icon wireless di pajak kanan taskbar. Setelah tersambung jalankan “Start Scanning”.

    3. Kita perlu menunggu beberapa saat setelah kita menjalankan menu “Start Scanning”.

    4. Setelah proses pemindaian selesai, kia akan melihat daftar perangkat yang terkoneksi berikut alamat IP yang digunakan.


    Cara perbaikan kerusakan atau permasalahan pada jaringan nirkabel 
    Berikut Jenis-jenis kesalahan dan perbaikanya :

    1.      Kerusakan pada Kabel dan konektor Jaringan
    Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu:

        Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST.

    Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan

        Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45.

    Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan  pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja

        Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC.

    Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti.
    Jika terjadi kerusakan pada kabel dan konektor jaringan yang disebabkan oleh suatu hal, solusinya kita lihat dahulu apakah kabel yang kita gunakan itu benar-benar tidak bias digunakan lagi atau masih bisa, jika tidak kita perlu menggantinya dengan kabel dan konektor yang baru.atau jika yang rusak itu hanya pada konektornya namun kabelnya masih dapat digunakan kita hanya perlu memgganti konektornya saja.

    2.      Gangguan atau Kerusakan pada Hub/switch
    Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.
    Jika terjadi kerusakan pada HUB maka pertama kita harus mengecek apakah HUB yang kita gunakan memang sudah rusak atau hanya mengalami gangguan saja,namun jika HUB yang kita gunakan memang benar-benar pasitif rusak maka kita perlu menggantinya dengan HUB yang baru atau dapat diperbaiki ditempat service khusus.namun saran kami lebih baik mengganti dengan yang baru selain kwalitasnya yang lebih bagus biasanya biaya memperbaiki hampir sama dengan biaya membeli baru.

    3.      Tidak bisa sharing data
    Hal ini sering terjadi dikarenakan sharing pada computer masih di disable jadi kita harus mengaktifkan terlebih dahulu, dan biasanya karena IP yang kita gunakan salah atau sama dengan IP komputer lainnya. Ganti dengan IP yang beda.

    4.      Komputer tidak terdeteksi oleh komputer lain
    Hal ini sering terjadi dikarenakan alamat digunakan dan IP yang kosong. Lalu ganti IP address sehingga bisa terdeteksi oleh komputer lain. Selain itu kita jug abis mengecek apakah komputet kita bisa terkoneksi dengan komputer orang lain  lalu ketik pingàRun caranya adalah Klik start  <> -t. misalnya ping 192.168.0.89. Nanti akan muncul balasan Jika Reply From, berarti komputer kita sudah terkoneksi dengan baik jika muncul Request Time Out maka komputer kita tidak bisa terkoneksi dengan komputer lain.

    5.      Tidak muncul Local Area Connection
    Hal ini kemungkinan besar kita lupa untuk mengisntal driver Network Adapter, jadi yang harus dilakukan adalah menginstal Driver Network Adapter. Biasanya kalu kita sudah menginstal driver akan mucul Local Area Connetion.

    6.      Icon Lan Area Connection tidak berkedip biru
    Hal ini sering terjadi karena kita dalam memasang konektor kurang tepat, coba lihat lampu indicator pada konektor apakah sudah menyala atau belum. Jika belum coba cabut dan tancapkan kembali, setelah itu kalau masih belum coba periksa konektor pada HUB apakah sudah dikonekan dengan HUB atau belum. Jika belum konekkan hingga lampu indicator pada HUB menyala dan pada komputer muncul menu pesan Connetion 100 Mbps. IP yang kita gunakan sama dengan komputer lain. Gunakan program IP Scan untuk melihat IP yang sedang aktif dan IP yang masih kosong.

    7.      Lambatnya Jaringan Dan Bagaimana Memperbaikinya Performanya
    Dalam suatu infrastructure jaringan yang sangat besar, suatu jaringan yang efficient adalah suatu keharusan. Jika design infrastructure jaringan kita tidak efficient, maka applikasi atau akses ke resource jaringanpun menjadi sangat tidak efficient dan terasa sangat lambat.
    Performa jaringan yang sangat lambat ini biasanya disebabkan oleh congestion jaringan (banjir paket pada jaringan), dimana traffic data melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada sekarang. Kalau boleh diibaratkan seperti jalanan ibukota pada jam sibuk, kapasitas jalan tidak mencukupi dengan berjubelnya jumlah kendaraan yang memadati jalanan, akibatnya adalah kemacetan yang luar biasa. Kalau pada hari libur maka jalanan terasa lengang dan anda bisa memacu kendaraan dengan cepat.faktor yang bisa memberikan kontribusi lambatnya jaringan dan cara memperbaikinya:
    Technology Ethernet yang sudah using seperti 10 Base2; 10Base5; dan 10Base-T, mereka menggunakan algoritma CSMA/CD yang menjadi sangat tidak efficient pada beban yang lebih tinggi. Performa jaringan ini akan menjadi turun drastis jika prosentase utilisasinya mencapai lebih dari 30% yang membuat jaringan menjadi sangat lambat. Istilah collision domain mendefinisikan sekumpulan perangkat jaringan dimana data frame mereka bisa saling bertabrakan. Semua piranti yang disebut diatas menggunakan hub yang berresiko collisions antar frame yang dikirim, sehingga semua piranti dari jenis jaringan Ethernet ini berada pada collision domain yang sama. Bagaimana solusi menghilangkan collision domain dan algoritma CSMA/CD yang bisa membuat jaringan anda lambat, adalah mengganti jaringan HUB anda dengan Switch LAN. Switch tidak menggunakan BUS secara ber-sama2 seperti HUB, akan tetapi memperlakukan setiap port tunggal sebagai sebuah BUS terpisah sehingga tidak mungkin terjadi tabrakan. Switches menggunakan buffer memori juga untuk menahan frame yang datang, sehingga jika ada dua piranti yang mengirim frame pada saat yang bersamaan, Switch akan melewatkan satu frame sementara frame satunya lagi ditahan didalam memory buffer menunggu giliran frame pertama selesai dilewatkan. Mengganti semua HUB anda dengan Switch akan meningkatkan kinerja dan performa jaringan anda dan kelambatan jaringan akan berkurang secara significant.
    Beban user yang sangat tinggi untuk mengakses jaringan akan menyebabkan bottleneck jaringan yang mengarah pada kelambatan jaringan. Aplikasi yang memakan bandwidth yang sangat tinggi seperti aplikasi video dapat menyumbangkan suatu kelambatan jaringan yang sangat significant karena seringnya mengakibatkan system jaringan menjadi bottleneck. Anda perlu mengidentifikasikan aplikasi (khususnya aplikasi yang dengan beban tinggi) yang hanya diakses oleh satu departemen saja, dan letakkan server pada Switch yang sama dengan user yang mengaksesnya. Meletakkan resource jaringan yang sering diakses pada tempat yang dekat dengan pemakainya akan memperbaiki kinerja dan performa jaringan dan juga response time.
    Performa LAN juga bisa diperbaiki dengan menggunakan link backbone Gigabit dan juga Switch yang mempunyai performa tinggi. Jika system jaringan menggunakan beberapa segment, maka penggunaan Switch layer 3 akan dapat menghasilkan jaringan yang berfungsi pada mendekati kecepatan kabel dengan latensi minimum dan secara significant mengurangi jaringan yang lambat.


    8.      Kerusakan jaringan karna Serangan Trojan Virus
    Jika environment jaringan anda terinfeksi dengan Trojan virus yang menyebabkan system anda dibanjiri oleh program-2 berbahaya (malicious programs), maka jaringan akan mengalami suatu congestion yang mengarah pada kelambatan system jaringan anda, dan terkadang bisa menghentikan layanan jaringan.
    Anda memerlukan proteksi jaringan yang sangat kuat untuk melindungi dari serangan Trojan virus dan berbagai macam serangan jaringan lainnya. Software antivirus yang di install terpusat pada server anti-virus yang bisa mendistribusikan data signature secara automatis kepada client setidaknya akan memberikan peringatan dini kepada clients. Dan jika ingin mendapatkan perlindungan yang sangat solid dan proaktif maka Software keamanan jaringan corporate BitDefender adalah solusi anda.
    BitDefender Corporate Security adalah solusi manajemen dan keamanan bisnis yang sangat tangguh dan mudah digunakan yang bisa memberikan perlindungan secara proaktif terhadap serangan viruses, spyware, rootkits, spam, phising, dan malware lainnya. BitDefender Corporate Security menaikkan produktifitas bisnis dan mengurangi biaya akibat malware dan lainnya dengan cara memusatkan administrasi, proteksi, dan kendali workstation, sekaligus juga file-file, email, dan traffic Internet didalam jaringan corporate anda.
    Jika corporate anda menggunakan jaringan Windows, maka penggunaan WSUS (Windows System Update Services) adalah suatu keharusan. WSUS secara automatis meng-update patches critical Windows anda, security patches, dan Windows critical update kepada clients pada saat dirilis update dari Microsoft. Clients anda tidak perlu update langsung ke internet, cukup koneksi ke server WSUS, sehingga mengurangi beban bandwidth internet anda, karena hanya server WSUS saja yang terhubung ke internet untuk download updates. Virus biasanya menyerang adanya kelemahan system yang sudah diketahui, dan Windows update akan melakukan patch vulnerability (menambal lobang titik lemah) sehingga menjaga kemungkinan serangan terhadap lobang kelemahan system ini. Berjaga-jaga terhadap serangan virus yang menyebabkan lambatnya jaringan anda adalah jauh lebih baik terhadap organisasi anda. Dan regulasi dan kebijakan masalah pemakaian Email dan juga kebijakan pemakaian Internet sangat mebantu dalam hal ini.


    9.      sering Lambat jaringan waktu proses authentication
    Jika dalam corporate anda mempunyai banyak site yang di link bersama dan setiap site / cabang dan kantor pusat di konfigurasikan sebagai active directory site terpisah dan domain controller di integrasikan dengan DNS server, disaat peak hours jam sibuk user pada kantor cabang sering mengalami proses logon yang lambat sekali bahkan time-out. Hal ini akibat dari masalah bottleneck saat komunikasi interlink lewat koneksi WAN link yang menjurus lambatnya system.
    Saat user login ke jaringan, Global Catalog memberikan informasi Universal Group membership account tersebut kepada domain controller yang sedang memproses informasi logon tersebut. jika Global Catalog tidak tersedia, saat user melakukan inisiasi proses logon, user hanya akan bisa logon kepada local machine saja, terkecuali jika di site tersebut domain controllernya di configure untuk Cache Universal Group membership di setiap kantor cabang. Bisa saja sich domain controller di masing-masing cabang di promote Global Catalog, akan tetapi waspadai juga replikasinya yang bisa menyebabkan link WAN menjadi lambat. Anda bisa mengatur frequensi replikasi menghindari jam sibuk jika memungkinkan. Dengan meng-enable Universal Group Membership Caching disetiap cabang, akan menyelesaikan masalah kelambatan jaringan jenis ini. Satu lagi masalah konfigurasi Switch  redundance link yang bisa mengakibatkan Broadcast Storm.




    - prosedur pengecekan hasil perbaikan 

    1. melakukan pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan 
    2. melakukan pencarian komputer yang ada dalam jaringan apakah terhubung atau tidak 
    3. memeriksa konfigurasi IP komputer dengan menggunakan perintah IPCONFIG yang berfungsi untuk mensetting ulang jaringan, terutama yang menggunakan jaringan DHCP 
    4. memeriksa koneksi jaringan dengan menggunakan PING, PING berfungsi untuk mengecek apakah sebuah komputer sudah terhubung kekomputer yang dituju

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar